Internasional

Honda Setop Produksi Kendaraan di Pabrik Ini, Ada Apa?

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
10 July 2024 16:55
A logo is pictured on the Honda stand during the 88th Geneva International Motor Show in Geneva, Switzerland, March 7, 2018. REUTERS/Denis Balibouse
Foto: Honda (REUTERS/Denis Balibouse)

Jakarta, CNBC Indonesia - Honda Motor menyetop produksi kendaraan di salah satu pabriknya di Thailand. Ini berlaku di provinsi Ayutthaya, pada tahun 2025 nanti.

Pengumuman diberikan resmi juru bicara, sebagaimana dimuat Reuters, dikutip Rabu (10/7/2024). Perusahaan berencana mengkonsolidasikan produksi kendaraan di bawah pabrik yang dijalankannya di provinsi lain, Prachinburi.

Seorang juru bicara perusahaan mengatakan pabrik akan dialihkan untuk memproduksi suku cadang mobil. "Pabrik Ayutthaya pertama kali dibuka pada tahun 1996 ... berhenti memproduksi kendaraan di sana tahun depan," katanya.

Honda sendiri hanya memiliki dua pabrik di negara itu. Pabrik di Prachinburi dibuka pada tahun 2016.

Langkah ini dilakukan di tengah sulitnya persaingan dengan merek-merek China yang agresif di negara itu dan meningkatnya permintaan akan mobil listrik.

Sebelumnya, Honda telah melihat produksi gabungan di pabrik-pabriknya turun, dari 228.000 kendaraan pada tahun 2019 menjadi di bawah 150.000 per tahun selama empat tahun berturut-turut hingga 2023.

Penjualan perusahaan di Thailand pun berada di bawah 100.000 unit selama empat tahun hingga tahun lalu. "Dengan ini Honda berharap dapat menghilangkan kesenjangan antara produksi kendaraan dan penjualan yang terjadi di negeri itu," ujar juru bicara perusahaan lagi.

Perlu diketahui, saat ini, Honda dan produsen mobil Jepang lain, Nissan Motor, sangat terpukul oleh persaingan dari merek-merek China yang sedang naik daun. Merek Beijing telah menarik konsumen dengan kendaraan listrik berbiaya rendah dan dilengkapi perangkat lunak serta hibrida plug-in.

Produsen mobil Jepang pun kini menghadapi risiko kehilangan pelanggan di pasar di luar China, seperti di Asia Tenggara. Pasalnya merek-merek baru asal China semakin berupaya meningkatkan ekspor mobil dan mendirikan pabrik di luar negeri.

Di Thailand sendiri, mobil China BYD dilaporkan membuka pabrik mobil bertenaga baterai di Negeri Gajah Putih. Ini merupakan bagian dari gelombang investasi senilai lebih dari US$1,44 miliar dari pembuat kendaraan listrik China di negeri itu.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos Honda Ngaku Tak Kaget Penjualan Mobil RI Drop, Begini Alasannya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular