Internasional

'Neraka Bocor' Bakar AS, Suhu Pecahkan Rekor-Makan Korban Jiwa

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
10 July 2024 13:20
Suasana saat cuaca panas ekstrem di Taman Nasional Death Valley, California, Amerika Serikat (AS), Minggu (7/7/2024). (AP Photo/Ty ONeil)
Foto: Suasana saat cuaca panas ekstrem di Taman Nasional Death Valley, California, Amerika Serikat (AS), Minggu (7/7/2024). (AP Photo/Ty ONeil)

Jakarta, CNBC Indonesia - Gelombang panas ekstrem terus melanda Amerika Serikat (AS) bagian barat sejak Selasa (9/7/2024). Suhu yang tercatat memecahkan rekor dan membahayakan nyawa masyarakat di wilayah tersebut.

Badan Cuaca Nasional menyebut sekitar 162 juta orang atau hampir setengah dari populasi AS tinggal di daerah yang berada dalam peringatan panas aktif.

Dalam sebuah unggahan di media sosial X, badan tersebut menyebut panas yang berbahaya diperkirakan akan tetap berada di bagian barat negara itu selama sisa minggu ini sebelum bergerak ke arah timur selama akhir pekan.

"Panas yang terus-menerus dan memecahkan rekor sangat berbahaya bagi mereka yang tidak memiliki akses ke pendingin," demikian peringatan dari badan tersebut, seperti dikutip AFP, Rabu (10/7/2024).

Wilayah yang memecahkan rekor suhu tinggi adalah Las Vegas, Nevada. Sin City itu mencatat suhu tertinggi sepanjang masa sebesar 48,9 derajat Celsius (120 derajat Fahrenheit) pada Minggu (7/7/2024).

Di Texas, Gedung Putih mengumumkan keadaan darurat federal setelah badai Beryl menyebabkan sekitar 2 juta orang tanpa listrik hingga Selasa malam.

"Kekhawatiran terbesar saat ini adalah pemadaman listrik dan suhu panas ekstrem yang berdampak pada warga Texas," kata Presiden Joe Biden dalam sebuah pernyataan.

Sementara itu, wilayah tenggara Amerika Serikat dan Pantai Timur juga mengalami suhu yang sangat panas, dengan peringatan suhu panas dan peringatan suhu panas yang berlebihan mulai dari Florida hingga Massachusetts.

Suhu panas tersebut secara langsung dikaitkan dengan beberapa kematian di sepanjang Pantai Barat AS.

Pejabat National Park Service menyebut di Death Valley, California, seorang pengendara sepeda motor meninggal karena diduga terpapar suhu panas dan yang lainnya dirawat di rumah sakit sejak Sabtu lalu.

Daerah tersebut, yang dikenal sebagai salah satu tempat terpanas di Bumi, mencatat suhu 53 derajat Celcius (128 derajat Fahrenheit).

Lebih jauh ke utara, empat pria di daerah Portland, Oregon telah meninggal sejak Jumat akibat penyakit yang berhubungan dengan suhu panas. Laporan ini diberitakan oleh surat kabar lokal The Oregonian.

Meskipun wilayah Pasifik Barat Laut dikenal sebagai wilayah yang secara umum lebih beriklim sedang daripada gurun di Barat Daya AS, suhu di sana tetap tinggi sejak Selasa. Ini terjadi setelah ibu kota Oregon, Salem, mencapai rekor harian 39,3 derajat Celsius (103 derajat Fahrenheit) selama akhir pekan.

Suhu tinggi juga berkontribusi terhadap kondisi kebakaran ekstrem di California, tempat ribuan hektar lahan terbakar dalam kebakaran hutan yang aktif di seluruh negara bagian.

Di sebelah barat laut Santa Barbara, Kebakaran Danau membakar hampir 27.000 hektar (110 kilometer persegi), yang memicu evakuasi dan penutupan jalan pada Selasa.

Gelombang panas ini terjadi setelah Juni terpanas yang pernah tercatat di Bumi, menurut Layanan Perubahan Iklim Copernicus Uni Eropa. Menurut para ilmuwan, gelombang panas yang berulang merupakan penanda perubahan iklim yang disebabkan oleh penggunaan bahan bakar fosil oleh manusia.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 'Neraka Bocor' Hantam AS, Suhu Panas Mendidih hingga Kebakaran Hutan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular