DPR Dibuat Bingung, Perusahaan Smelter Nikel Ini Gak Punya Dirut!

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
08 July 2024 13:57
Komisi VII DPR RI RDPU dengan PT Kalimantan Ferro Industri (PT KFI). (YouTube/TVR Parlemen)
Foto: Komisi VII DPR RI RDPU dengan PT Kalimantan Ferro Industri (PT KFI). (YouTube/TVR Parlemen)

Jakarta, CNBC Indonesia - Komisi VII DPR RI menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan perusahaan pengembang fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) nikel yakni PT Kalimantan Ferro Industry (KFI).

Dalam rapat, para Anggota Komisi VII DPR kebingungan, bahwa ternyata perusahaan yang sudah beroperasi pada tahun 2023 itu ternyata tak memiliki Direktur Utama (Dirut). Adapun, perusahaan itu hanya diisi oleh 3 Direksi.

Dirut PT Nityasa Prima sebagai konsorsium PT KFI, Muhammad Ardhi Soemargo menjelaskan, bahwa sesuai dengan akta atas kepemilikan saham perusahaan yang sama, maka tidak ada Dirut di dalam perusahaan smelter nikel ini.

"Saya ingin menyampaikan, bahwa PT itu bukan secara internal kami yang melakukan, PT itu mendapat masukan dari notaris, mungkin ini menjadi bahan pertimbangan kami," ungkap Muhammad Ardhi, di Gedung DPR, Senin (8/7/2024).

Hal itu lantas 'disambar' oleh Wakil Ketua Komisi VII DPR, Eddy Soeparno mengatakan bahwa, seharusnya PT KFI sebagai perusahaan yang didirikan atas dasar Perseroan Terbatas (PT) harus memiliki Dirut.

"UU PT seperti apa saya tahu, dalam UU PT disebutkan, jika ada dua direksi dalam satu perusahaan, satu orang menjabat sebagai dirut, jika ada dua komisaris, satu jadi komisaris utama, tapi ini kok bisa tidak ada Dirut," ungkap Eddy.

Senada dengan Eddy, Ketua Komisi VII DPR, Sugeng Suparwoto menegaskan bahwa, hal ini merupakan penyimpangan dari UU Perseroan Terbatas. "Ini menjadi catatan kita semua, secara kelembagaan pun, agak ganjil ini," ungkap Sugeng.

Muhammad Ardhi menambahkan lagi, bahwa sejatinya posisi direktur itu tadinya hanya satu, pada saat pendirian PT, terjadi perubahan ditambah 2 orang direktur.

"Memang tidak mengangkat satu Dirut sesuai dengan UU PT. Ini jadi bahan kami untuk disampaikan ke stakeholder bahwa bukan seperti ini, dan ini masukan besar buat kami untuk menyampaikan," ungkap dia.

Sebagaimana diketahui, smelter nikel PT KFI berlokasi di Kalimantan Timur. Berdasarkan hasil penelusuran CNBC Indonesia, pengoperasian smelter nikel ini bahkan diresmikan langsung oleh Gubernur Kaltim Isran Noor pada September 2023.

Dalam RDP hari Senin ini (8/7/2024), smelter nikel dicecar oleh Komisi VII DPR lantaran, baru beroperasi namun sudah terjadi dua kecelakaan. Di mana, pertama terjadi kebakaran pada Oktober 2023 dan Mei 2024 yang mengakibatkan adanya korban luka.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jreng.. Pemerintah Larang Pembangunan Smelter Nikel Baru Jenis Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular