Blok Rokan Disetujui Pakai Teknologi CEOR, Produksi Siap-Siap Melesat

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
Senin, 08/07/2024 12:00 WIB
Foto: Pompa angguk Wilayah Kerja (WK) Rokan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR). (CNBC Indonesia/Pratama Guitarra)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) siap menggenjot peningkatan produksi minyak di Wilayah Kerja (WK) Rokan. Hal tersebut menyusul disetujuinya Final Investment Decision (FID) proyek Chemical Enhanced Oil Recovery (CEOR) Lapangan Minas.

Direktur Utama PHR Ruby Mulyawan mengatakan, persetujuan FID ini menunjukkan komitmen PHR terhadap pengembangan Lapangan minyak dengan teknologi CEOR. Oleh sebab itu, pihaknya siap memasuki tahap eksekusi proyek CEOR Minas untuk peningkatan produksi minyak.

"Persetujuan ini diperlukan bagi proyek Minas CEOR Stage-1 Area-A agar dapat memasuki tahap eksekusi proyek di mana akan dilaksanakan kegiatan-kegiatan seperti pemboran sumur, workover (perbaikan sumur) dan konversi sumur eksisting, injeksi bahan kimia, reaktivasi dan pengoperasian kembali fasilitas yang ada," kata Ruby dalam keterangan tertulis, Senin (8/7/2024).


Sementara, EVP Upstream Business PHR WK Rokan Andre Wijanarko mengatakan bahwa proyek CEOR Stage-1 Area-A merupakan implementasi dari teknologi tertiary recovery, yakni dengan cara penginjeksian Alkali Surfactant Polymer (ASP) pada 3 pattern Area-A Lapangan Minas guna meningkatkan produksi Blok Rokan.

CEOR sendiri merupakan upaya peningkatan produksi hidrokarbon dari reservoir minyak atau menguras minyak untuk diproduksi dengan cara menginjeksikan material atau fluida khusus berbahan kimia.

Andre menyebut setelah persetujuan FID ini dan dilakukannya pengeboran maupun workover sumur. Rencananya injeksi pertama akan dilakukan pada

Desember 2025.

"Potensi produksi puncak dari CEOR Minas ini lebih dari 2.000 barel minyak per hari (BOPD) dengan penambahan perolehan minyak dari Blok Rokan sebesar 2.1 juta barrel," kata Andre.

Kepala SKK Migas Perwakilan Sumbagut Rikky Rahmat Firdaus mendukung penuh upaya PHR dalam melaksanakan dan mengembangkan CEOR Minas.

"Sebagai operator yang kegiatan operasinya diawasi oleh pemerintah melalui SKK Migas, kami mendukung langkah PHR untuk pengembangan CEOR Minas ini, terlebih dalam upaya meningkatkan angka produksi dan upaya pencapaian target 1 juta barel minyak di tahun 2030 mendatang," kata Rikky.

Dia berharap, pekerjaan pengembangan CEOR Minas tersebut bisa segera dilaksanakan dan dikembangkan dengan baik oleh PHR. "Tentunya dengan tetap mengedepankan kinerja yang andal dan selamat untuk peningkatan produksi demi ketahanan energi negeri," kata Rikky.


(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Ada 200 Produk Hilirisasi Sawit, Yakin RI Sanggup Kembangkan?