
Top! Pertamina Berhasil Tambah Cadangan Minyak di Blok Rokan

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) berhasil memberikan tambahan sumber daya dan cadangan migas signifikan pasca alih kelola Blok Rokan, Riau, pada 9 Agustus 2021 lalu. Hal tersebut menyusul dilakukannya kegiatan eksplorasi yang cukup masif.
EVP Upstream Business PHR Andre Wijanarko mengatakan pihaknya berkomitmen melakukan kerja pasti eksplorasi masif dan agresif. Meliputi 11 sumur eksplorasi, 1.000 km2 seismik 3D dan 5 studi geologi serta geofisika (G&G) dengan total komitmen investasi yang direncanakan bernilai lebih dari US$ 140 juta.
"Pada 3 tahun pertama semenjak alih kelola, PHR sudah melaksanakan pemboran 7 sumur eksplorasi, di mana sumur eksplorasi pertama yakni Sidingin North-1 berhasil membukukan tambahan sumberdaya kontinjen dengan angka di tempat sebesar 31,5 juta barel minyak," kata Andre, dalam keterangan tertulis, Senin (01/07/2024).
Selain itu, terdapat dua sumur eksplorasi migas non konvensional (MNK) yakni Gulamo dan Kelok DET, yang merupakan sumur terdalam di wilayah Sumatera bagian tengah. Sumur ini diharapkan akan memberikan tambahan sumber daya setelah kegiatan operasional dan evaluasi selesai dilakukan pengeboran.
Sementara itu, kegiatan operasi pengeboran empat sumur eksplorasi lainnya migas konvensional, yakni Pinang East, Mibasa, Sihangat dan Astrea masih berlangsung dan bahkan pada tahapan ini sudah menunjukkan hasil yang positif dan sedang menunggu uji kandungan lapisan maupun dilanjutkan ke tahapan produksi.
"Pemboran eksplorasi Rokan sebetulnya telah dimulai tahun lalu (2023) dan hasil uji kandungan berupa aliran minyak 300 BOPD (barel per hari) pada lapisan baru tight sand sumur Sidingin North-1, saat ini sedang proses penentuan status Eksplorasi bersama dengan sumur Pinang East-1," tambahnya.
Kepala SKK Migas Perwakilan Sumbagut Rikky Rahmat Firdaus menyampaikan, pengeboran sumur eksplorasi PHR adalah bentuk realisasi Komitmen Kerja Pasti (KKP) tahun 2021-2026 yang harus dilaksanakan.
"Kegiatan ini adalah bagian dari wujud komitmen KKP selama 5 tahun sebesar US$ 500 juta," ujar Rikky.
Rikky menjelaskan, bagian KKP PHR lainnya yang sudah disetujui adalah program eksploitasi melalui teknologi pengurasan minyak tahap lanjut atau Enhanced Oil Recovery (EOR) yang telah disetujui.
"Kita harapkan program EOR bisa menggenapkan penyelesaian komitmen KKP, sehingga menjadi milestone penting peningkatan produksi PHR di Blok Rokan untuk target nasional 1 Juta barel per hari tahun 2030," pungkas Rikky.
Tak hanya kinerja positif pada pengeboran sumur eksplorasi, PHR juga secara aktif melakukan evaluasi geologi dan geofisika bawah permukaan untuk mengidentifikasi potensi-potensi yang selama ini terlewat, khususnya potensi target dangkal atau Low Quality Reservoir (LQR).
Dengan penggunaan konsep dan teknologi baru, tambahan sumber daya di tempat yang berhasil dibukukan sebesar 70 juta barel minyak sumber daya terambil atau sebesar 320 juta sumber daya di tempat melalui penemuan struktur Mindal Emas.
(ven/wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jadi Penyumbang Produksi Minyak Terbesar di RI, Begini Jurus PHR
