Tak Diduga Ternyata Segini Harga Asli LPG 3 Kg, Bukan Rp 19.000!

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
04 July 2024 10:25
Pekerja menata tabung gas liquified petroleum gas  (LPG) 3kg di Manggarai, Jakarta, Kamis (30/6/2022). PT Pertamina (Persero) akan memperketat pembelian LPG 3kg. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Pekerja menata tabung gas liquified petroleum gas (LPG) 3kg di Manggarai, Jakarta, Kamis (30/6/2022). PT Pertamina (Persero) akan memperketat pembelian LPG 3kg. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI membeberkan harga asli alias harga keekonomian dari Liquefied Petroleum Gas (LPG) bersubsidi tabung 3 kilo gram (kg).

Seperti diketahui, harga jual LPG 3 kg yang beredar khususnya di wilayah Jakarta dan sekitarnya berkisar antara Rp 19 ribu - Rp 22 ribu per tabung.

Nyatanya, harga keekonomian dari LPG 3 kg di Indonesia telah mencapai Rp 53 ribu per tabung.

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno mengungkapkan, subsidi yang diberikan pemerintah pada LPG 3 kg telah mencapai Rp 33 ribu per tabung.

"Di dalam setiap tabung LPG 3 kg, ada subsidi pemerintah Rp 33 ribu. Jadi kalau harganya sekarang adalah katakan saja Rp 20 ribu deh harganya, artinya kan keekonomiannya Rp 53 ribu kan? Kurang lebih kalau keekonomiannya seperti itu," jelas Eddy kepada CNBC Indonesia, dikutip Kamis (4/7/2024).

Nilai subsidi LPG 3 kg ini diperkirakan akan mengalami pembengkakan pada tahun-tahun ke depan. Pasalnya, asumsi dasar yang disetujui antara DPR dengan Pemerintah menunjukkan konsumsi LPG dalam negeri pada tahun 2025 diperkirakan akan semakin meningkat.

"Apakah kemudian pemerintah akan mengevaluasi subsidinya, ya tentu kami serahkan kepada pemerintah. Tetapi dari segi volume, kita lihat tahun depan ini, berdasarkan asumsi dasar yang sudah kita lakukan, disepakati dengan Kementerian ESDM, itu volume-nya (LPG subsidi) meningkat menjadi 8,17 juta kilo liter," ungkapnya.

Dengan begitu, dia mengusulkan kepada pemerintah untuk bisa melakukan pembatasan penjualan LPG 3 kg dengan mendetailkan siapa saja yang berhak mendapatkan LPG bersubsidi tersebut.

Selain itu, dia juga mendorong agar subsidi yang selama ini diberikan oleh pemerintah melalui produk, agar dialihkan menjadi subsidi langsung kepada orang yang berhak menerima subsidi secara tunai.

"Jadi diperkirakan tahun 2026, pemberian subsidi LPG 3 kg yang sudah tidak ada lagi kepada produk. Jadi harga di pasaran itu semuanya sama. Yang kemudian terjadi adalah penerima yang berhak untuk menerima subsidi itu langsung akan dikirimkan, dikreditkan kepada itu langsung kepada rekening mereka masing-masing di bank," tandasnya.

Seperti diketahui, pemerintah menargetkan subsidi dan kompensasi energi pada 2025 bisa terpangkas hingga Rp 67,1 triliun. Hal tersebut bisa tercapai bila transformasi subsidi dan kompensasi energi dijalankan dalam jangka pendek atau pada 2025 mendatang. Mulai dari pengendalian subsidi LPG 3 kilo gram (kg), penerapan tariff adjustment untuk pelanggan listrik non subsidi golongan rumah tangga kaya (3.500 VA ke atas) dan golongan pemerintah, dan pengendalian subsidi dan kompensasi atas BBM Solar dan Pertalite.

Konsumsi BBM Solar dan Pertalite diharapkan dapat berkeadilan dengan pengendalian kategori konsumen. Volume konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, yakni Solar dan Pertalite, dikurangi sebesar 17,8 juta kilo liter (kl).

Hal itu tertuang dalam Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal tahun 2025.

"Keseluruhan simulasi reformasi subsidi dan kompensasi energi ini diproyeksikan akan menghasilkan efisiensi anggaran sebesar Rp 67,1 triliun per tahun," tulis dokumen Kerangka Ekonomi Makro tersebut, dikutip Rabu (22/5/2024).


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bukan ke Produk, Subsidi LPG 3 Kg Bakal Diberikan Tunai ke Orang

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular