Konsumsi LPG Dalam 1 Dekade Melejit, RI Sampai Kebanjiran Impor

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
03 July 2024 15:05
Liquefied Petroleum Gas (LPG) bersubsidi tabung 3 kilogram (kg) di pangkalan resmi LPG 3 kg Pertamina di Kawasan Jakarta, Selasa (2/1/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Liquefied Petroleum Gas (LPG) bersubsidi tabung 3 kilogram (kg) di pangkalan resmi LPG 3 kg Pertamina di Kawasan Jakarta, Selasa (2/1/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Konsumsi Liquefied Petroleum Gas (LPG) Indonesia dalam 10 tahun belakangan mengalami peningkatan yang signifikan. Buktinya, pada tahun 2023 konsumsi LPG hingga menembus 8,7 juta ton dari tahun 2013 yang hanya mencapai 5,6 juta ton.

Hal itu tertuang dalam laporan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada dokumen Handbook of Energy & Economic Statistics of Indonesia 2023.

"Produksi LPG pada tahun 2023 turun 0,6% dengan volume sebesar 1,9 juta ton, sedangkan ekspor sebesar 209 ton dan impor sebesar 6,9 juta ton. Penjualan dalam negeri pada tahun 2023 tercatat sebesar 8,7 juta ton," jelas data tersebut, dikutip Rabu (3/7/2024).

Berikut data Konsumsi LPGĀ 2013-2023:

2013: 5,607 juta ton

2014: 6,093 juta ton

2015: 6,376 juta ton

2016: 6,642 juta ton

2017: 7,190 juta ton

2018: 7,562 juta ton

2019: 7,777 juta ton

2020: 8,023 juta ton

2021: 8,358 juta ton

2022: 8,562 juta ton

2023: 8,710 juta ton

Sayangnya, peningkatan konsumsi tak dibarengi dengan naiknya produksi di dalam negeri. Justru, produksiLPGĀ di dalam negeri mengalami penurunan yakni dari 2,01 juta ton pada 2013 menjadi 1,97 juta ton pada 2023.

Alhasil, untuk memenuhi konsumsi LPG dalam negeri itu, Indonesia akhirnya 'doyan' impor. Tercatat pada tahun 2023, impor LPG RI melejit 111% dibandingkan impor pada 2013 yang tercatat "hanya" sebesar 3,29 juta ton.

Berikut rincian data impor LPG mulai dari periode 2013-2023:

2013: 3,299 juta ton

2014: 3,604 juta ton
2015: 4,237 juta ton
2016: 4,475 juta ton
2017: 5,461 juta ton
2018: 5,566 juta ton
2019: 5,714 juta ton
2020: 6,396 juta ton
2021: 6,336 juta ton
2022: 6,739 juta ton
2023: 6,950 juta ton.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Siap-Siap! Konsumsi LPG & BBM Pertalite Melejit Selama Lebaran 2024

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular