Pak Bahlil Gak Usah Pusing, Ini Cara Efektif Tekan Impor LPG

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
28 August 2024 10:20
Pakai Jargas PGN Irit Sampai 50%
Foto: Efrem Limsan Siregar

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia belakangan ini cukup getol membicarakan mengenai lonjakan konsumsi Liquefied Petroleum Gas (LPG) di masyarakat.

Maklum, Indonesia telah lama bergantung pada impor LPG untuk memenuhi kebutuhan energi domestik. Ketergantungan ini tentunya menimbulkan beban besar pada devisa negara.

"Gas kita LPG konsumsi 7 juta, dalam negeri hanya 1,8 juta produksi kita. Sisanya kita impor, kenapa negara ini gini terus? Apa gak bisa kita bangun industri itu, atau sengaja dibiarkan untuk importir main terus," ungkap Bahlil dalam Rapat Kerja bersama Komisi VII DPR RI, dikutip Rabu (28/8/2024).

Oleh sebab itu, selain menggenjot program hilirisasi LPG, pengembangan jaringan gas bumi untuk rumah tangga (jargas) juga menjadi opsi strategis Bahlil dalam menekan impor.

"Memang selain LPG bersubsidi kita juga lagi berpikir untuk bagaimana bikin jaringan gas (jargas) dan membangun industri LPG di Indonesia," ujarnya.

Lantas Apa Itu Jargas?

Program jargas merupakan inisiatif dari pemerintah untuk menyediakan akses gas bumi langsung ke rumah-rumah melalui jaringan pipa. Program ini sebagai alternatif dari penggunaan LPG.

Berbeda dengan LPG yang dikemas di dalam sebuah tabung, gas dalam jargas langsung tersedia dan lebih praktis karena tidak memerlukan penggantian tabung.

Hingga saat ini, sekitar 900 ribu rumah di Indonesia telah terhubung dengan jaringan gas. Setidaknya, hingga akhir 2024, ditargetkan pembangunan jargas rumah tangga dapat mencapai 2,5 juta sambungan.

Menurut catatan Lemigas Kementerian ESDM, program jargas yang telah dipasang pada 900 ribu rumah tangga setidaknya dapat menghemat subsidi LPG hingga Rp 1,6 triliun.

Sebagaimana diketahui, berdasarkan data dari Handbook of Energy and Economic Statistics of Indonesia 2023, impor LPG sepanjang 2023 telah tembus 6,950 juta ton atau sekitar 79,7% dari total kebutuhan LPG nasional sebesar 8,710 juta ton.

Jumlah tersebut mengalami kenaikan sebesar 3,13% apabila dibandingkan realisasi impor LPG 2022 yang tercatat hanya sebesar 6,739 juta ton. Adapun jika menengok dalam 10 tahun terakhir, impor LPG RI terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun.

Di sisi lain, Komisi VII DPR RI dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyepakati volume gas Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 Kg dalam rancangan APBN (RAPBN) Tahun Anggaran 2025 dipatok sebesar 8,2 juta metrik ton.

Volume LPG 3 kg di dalam RAPBN Tahun Anggaran 2025 mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2024. Peningkatan ini didorong naiknya permintaan dari masyarakat yang cukup tinggi.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bahlil Ungkap Konsumsi LPG di RI Tembus 7 Juta Ton!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular