Dilirik Dunia, Ini Data Terbaru Cadangan 'Harta Karun' Nikel RI
Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia memiliki sumber daya dan cadangan nikel yang berlipah. Karena itu, Indonesia bahkan didaulat menjadi negara dengan penghasil nikel terbesar di Dunia.
Gak tanggung-tanggung, Kementerian ESDM bahkan sempat mencatat bahwa nikel dari Indonesia menjadi penyumbang 40% nikel di dunia.
Sebagaimana diketahui, nikel menjadi salah satu barang tambang yang dicari dunia. Nikel berfungsi sebagai bahan baku pembuat baterai kendaraan listrik (Electric Vehicle/EV).
Oleh karena itu, banyak perusahaan asing berbondong-bondong mengembangkan hilirisasi nikel di Indonesia. Dalam catatan, Staf Khusus Menteri ESDM bidang Percepatan Tata Kelola Mineral dan Batu Bara Irwandy Arif, smelter dengan proses pirometalurgi atau smelter yang memproses nikel dengan kadar tinggi (saprolite) di Indonensia akan mencapai 97 smelter,
Sementara untuk jenis smelter dengan proses hidrometalurgi yang menggunakan nikel kadar rendah (limonite) sebanyak 19 smelter.
Data Terbaru Nikel
Kementerian ESDM menerbitkan Keputusan Menteri ESDM Nomor 132/2024 tentang Neraca Sumber Daya dan Cadangan Minerba Nasional Tahun 2023.
Tercatat, total sumber daya bijih nikel mencapai 18.550.358.128 ton dan nikel logam mencapai 184.606.736 ton. Sementara, total cadangan nikel Indonesia tercatat sebanyak 5.325.790.841 ton bijih dan 56.117.187 ton logam.
Untuk cadangan terkira sebanyak 3.423.289.094 ton bijih dan 35.910.615 ton logam. Kemudian, cadangan terbukti sebanyak 1.902.501.747 ton untuk bijih dan 20.206.573 ton untuk logam.
(pgr/pgr)