Internasional

Selamat Datang Pilpres AS! Biden-Trump Bakal Perang Mulut, Rusia-Gaza

sef, CNBC Indonesia
Jumat, 28/06/2024 06:13 WIB
Foto: Foto Kolase Presiden AS Joe Biden dan Mantan Presiden AS Donald Trump. (AP Photo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemilu presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS) kini memanas. Kamis malam waktu setempat atau Jumat (28/6/2024) pagi waktu RI, debat calon presiden (capres) perdana akan dilakukan negeri itu.

Debat ini akan menampilkan petahanan Presiden Joe Biden, yang kembali mau dari Partai Demokrat, melawan mantan presiden Donald Trump, yang kembali maju melalui Partai Republik. CNN International dilaporkan akan menjadi host dalam "perang mulut" perdana kedua sosok itu.


Topik-topik hangat yang pasti akan dibahas meliputi imigrasi, ekonomi, hak-hak reproduksi dan demokrasi. Persoalan internasional seperti perang Gaza juga diyakini akan jadi pembicaraan debat.

Lalu apa saja topiknya? Berikut rangkuman CNBC Indonesia:

Biaya Hidup

Inflasi diyakini konsisten menjadi isu utama bagi para pemilih AS dalam jajak pendapat. Diyakini kedua kandidat bersemangat untuk memberikan perbedaan pandangan dalam perdebatan nanti.

Selama masa kampanye, Trump sering mengkritik Biden atas peningkatan inflasi yang telah terjadi selama bertahun-tahun di negaranya. Menurut data Biro Statistik Tenaga Kerja AS, harga konsumen telah naik sekitar 20% selama lebih dari tiga tahun sejak Biden menjabat.

"Inflasi telah membunuh perekonomian kita," kata Trump pada rapat umum di Racine, Wisconsin, pekan lalu.

"Ini adalah perusakan bangsa," tegasnya.

Sementara itu, Biden mengakui bahwa kenaikan harga masih terlalu tinggi. Namun ia memuji adanya kemajuan signifikan dalam menurunkan inflasi jauh di bawah puncaknya.

Ia juga mencatat bahwa kenaikan upah telah melebihi inflasi. Sehingga masyarakat Amerika memiliki daya beli yang lebih besar meskipun harga-harga tinggi.

Untuk menekan inflasi Trump menargetkan peraturan lingkungan hidup seperti batasan yang diberlakukan pada beberapa pengeboran minyak dan gas. Meskipun menurut Administrasi Informasi Energi AS, tahun lalu Paman Sam memproduksi lebih banyak minyak dibandingkan tahun manapun dalam sejarahnya.

Sebaliknya Biden akan mempromosikan proposal ekonomi yang berupaya meringankan harga barang-barang yang "membandel". Di antaranya perumahan dan obat resep.

Dia gencar menyerang usulan pemotongan pajak dan tarif yang juga digadang Trump, menyebutnya sebagai sebagai kebijakan yang akan menaikkan harga dan menguntungkan orang kaya.

Kejahatan dan Senjata Api

Baik Biden maupun Trump diyakini akan membanggakan rekam jejak mereka menurunkan angka kejahatan. Biden misalnya, mengatakan negara tersebut melaporkan tingkat pembunuhan yang rendah secara historis pada tahun 2023 dan bahwa kejahatan dengan kekerasan secara keseluruhan telah anjlok ke salah satu tingkat terendah dalam 50 terakhir.

Namun Trump membantah klaim Biden dengan menegaskan bahwa kejahatan dengan kekerasan di 70 kota besar di AS masih jauh lebih tinggi dibandingkan ketika ia menjadi presiden. Ia mengatakan angka pembunuhan meningkat sebesar 20% dan penyerangan meningkat sebesar 16% sejak tahun 2019.

Demokrasi

Demokrasi juga diyakini jadi pembicaraan kandidat di debat capres. Biden menggambarkan Trump sebagai ancaman demokrasi sementara Trump sebaliknya ke Biden.

"Jelas bahwa ketika dia kalah pada tahun 2020, ada sesuatu yang terjadi dalam dirinya," kata Biden mengkritik penggerahan massa pendukung Trump di 6 Januari 2021 ke gedung Kongres, The Capitol, yang berujuk kekerasan.

Ia menyinggung bagaimana Trump menyebut massa perusuhnya itu patriot. Bahkan berkomentar soal bagaimana Trump akan menjadi diktator di hari pertama, H 1 , terpilih.

Trump sendiri menyerang balik Biden dengan menuduhnya mempersenjatai pemerintah federal dan sistem peradilan untuk mengadili lawan politiknya. Trump merujuk ke sejumlah persidangan yang kini ia hadapi di AS.

Kesehatan dan Harga Obat

Kesehatan juga akan menjadi fokus AS. Meski kontroversial dengan upaya mencabut Undang-Undang Perawatan Terjangkau (ACA), Trump disebut sukses menghapus denda jika seseorang tak memiliki asuransi di AS.

Sementara itu, Biden disebut telah memulihkan beberapa pemotongan yang dilakukan Trump. Termasuk pendanaan untuk bantuan konsumen dan sejumlah besar orang yang mendaftar asuransi kesehatan melalui ACA pada tahun 2023.

Keduanya juga diyakini akan menyinggung bagaimana mahalnya menebus resep obat di AS. Program penurunan harga akan dipantau para pemilih.

Imigrasi dan Perbatasan

Sepanjang masa kepresidenan Biden, oposisi Partai Republik telah memanfaatkan tingginya jumlah Patroli Perbatasan AS, yang merupakan indikator utama upaya penyeberangan ilegal. Namun dari data Desember sebenarnya penangkapan ke pendatang ilegak telah turun, sekitar 117.906.

Belum diketahui apa kebijakan Trump ke de pan soal ini. Namun sebelumnya ia berjanji membuat dinding pembatas kala menjabat untuk menghalangi imigran gelap datang ke AS.

Kebijakan Luar Negeri: Rusia-Gaza

Dalam jajak pendapat yang menentukan prioritas pemilih, kebijakan luar negeri ternyata cenderung tertinggal jauh dibandingkan isu-isu dalam negeri. Namun dua perang besar yang terjadi di luar negeri, menekan kekhawatiran keamanan nasional AS.

Perang ini merujuk Rusia-Ukraina dan juga perang Israel di Gaza. Pendekatan Biden menangani perang Gaza misalnya akan berpotensi mengubah pemilih, merapat atau menjauh dari dirinya.

Trump sendiri kerap mengklaim selama masa jabatannya AS bebas dari konflik internasional. Ia sesumbar bahwa perang di Ukraina dapat diselesaikan dalam hitungan jam saja bila ia menjabat.

Namun selain gertakan politik, Trump tidak banyak bicara mengenai rencana sebenarnya selain menyatakan ia akan mengurangi bantuan militer AS ke Kyiv. Hal sama juga terjadi dengan Gaza, di mana ua mengatakan akan menyelesaikannya segera meski tak merinci cara yang dilakukan.

Militer

Baik Biden maupun Trump sepakat bahwa tidak boleh ada pasukan militer AS yang dikirim ke Ukraina untuk melawan invasi Rusia. Namun mereka berbeda pendapat mengenai apakah akan terus memberikan bantuan militer AS ke Ukraina yang sejauh ini berjumlah US$70 miliar.

Biden sangat menganjurkan agar bantuan tersebut terus dilanjutkan. Namun Trump, yang sebelumnya mendukung pemberian bantuan kepada Ukraina melalui perjanjian pinjaman, baru-baru ini mengindikasikan bahwa ia akan segera mengambil tindakan untuk menghentikannya.

Indo-Pasifik juga akan menjadi topik, di mana AS tengah mencoba untuk mencegah perilaku agresif China. Namun perang antara Hamas dan Israel sekali lagi menunjukkan betapa sulitnya melakukan intervensi di gejolak di Timur Tengah.

AS adalah sekutu Israel yang terus memberi bantuan dana dan senjata ke Tel Aviv. Padahal sekitar 37.000 lebih warga Gaza meregang nyawa karena aksi bombardir Israel.


(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Masuk Lingkaran Trump, Jalan Pintas Menuju Kekayaan?