Temui Pelaku UMKM di Purwakarta, Mendag Zulhas Diikat Makuta Wangsa

Martyasari Rizky, CNBC Indonesia
21 June 2024 09:41
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan saat melakukan kunjungan kerja di Purwakarta, Jawa Barat, Jumat (21/6/2022). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)
Foto: Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan saat melakukan kunjungan kerja di Purwakarta, Jawa Barat, Jumat (21/6/2022). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)

Purwakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan alias Zulhas melakukan kunjungan kerja ke Purwakarta, Jawa Barat pada pagi hari ini, Jumat (21/6/2024). Adapun dalam kunjungan kerjanya hari ini, pada agenda pertama ia melakukan peninjauan UMKM di Galeri Menong, Ciseureuh, Purwakarta, Jawa Barat.

Zulhas terpantau sampai di lokasi pertama pada pukul 08.10 WIB. Sesampainya, ia langsung disuguhi untuk memakai sebuah ikat kepala khas sunda atau makuta wangsa. Selanjutnya, tidak lupa ia menyapa para pelaku UMKM.

"Saya kemari sebenarnya ingin mendengar. Katanya Galeri Menong ini masih banyak yang harus dilakukan, karena omsetnya masih sangat sedikit. Saya nggak pidato, saya mendengar saja apa kira-kira keluhan dari bapak/ibu semua. Mumpung ada bupatinya juga, dan semoga nanti ada jalan keluarnya," kata Zulhas.

Salah seorang pelaku UMKM bernama Titin Martini menyampaikan aspirasinya kepada Zulhas. Ia mengatakan, produk UMKM Purwakarta sebetulnya sudah memiliki produk yang bersaing, baik di kancah nasional maupun global. Hanya saja, karena masih kurangnya pemasaran, ia meminta agar pemerintah turut membantu dan mendorong agar produk UMKM Purwakarta bisa lebih dikenal masyarakat luas.

"Bapak bisa liat produknya, kita sudah bisa bersaing bahkan ke internasional. Yang saya minta, bapak bisa menginteruksikan untuk membeli produk-produk UMKM kalau ada acara, buket-buketnya itu tidak sekedar merek Kong Ghuan dan sebagainya. Karena kami tidak akan bisa maju tanpa bapak-bapak (di pemerintah) mendorong. Jadi bukan hanya ucapan 'cintai produk-produk Indonesia' saja," ucap Titin Martini.

Kemudian ada Ikhsan, pelaku UMKM yang menyampaikan isu digitalisasi di pelaku UMKM yang masih belum memadai. Katanya, ada banyak sekali kendala yang dialami pelaku UMKM dalam upaya menuju digitalisasi, diantaranya persaingan dagang dengan produk China yang jauh lebih murah di e-commerce, kemudian masalah ekspedisi yang masih belum bisa menembus hingga ke pelosok. Sehingga pelaku UMKM yang berada di pelosok mengalami kesulitan untuk mengirimkan barang-barangnya.

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan saat melakukan kunjungan kerja di Purwakarta, Jawa Barat, Jumat (21/6/2022). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)Foto: Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan saat melakukan kunjungan kerja di Purwakarta, Jawa Barat, Jumat (21/6/2022). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan saat melakukan kunjungan kerja di Purwakarta, Jawa Barat, Jumat (21/6/2022). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)

"Pada kenyataannya digitalisasi itu bukan cara yang mudah. Terkadang kita kalah dengan produk china yang murah-murah, yang dijual di e-commerce. Sehingga kita ingin agar pemerintah mendorong produk-produk yang ada di Purwakarta itu bisa dikenal di nasional maupun internasional. Kemudian, ada kendala juga bagi teman-teman yang sudah mencoba jualan di e-commerce, media sosial, tapi penjualan tetap saja tidak bisa bersaing. Apalagi yang di pelosok terkendala oleh gak adanya ekspedisi yang masuk ke sana," ujar Ikhsan kepada Zulhas.

Selain itu, para pelaku UMKM juga serempak meminta kepada Zulhas agar bisa bantu mendorong produk UMKM masuk ke ritel modern, sekaligus mengurangi retur atau pengembalian produk UMKM yang rusak. Selain itu mereka juga meminta agar produk UMKM bisa lebih ditonjolkan lagi di etalase-etalase ritel modern.

Merespons aspirasi itu, Zulhas mengatakan pihaknya sudah berusaha agar ritel modern bisa menampung UMKM. Hanya saja untuk kendala retur yang tinggi karena produk UMKM yang rusak di perjalanan dan/atau sebagainya, Zulhas berencana mengusulkan kepada ritel modern untuk bisa menyerap langsung produk UMKM dari lokasi asalnya, bukan lagi dikirim ke gudang pusat yang berada di Jakarta dulu baru dikirim ke ritel modern di daerah-daerah.

"Misalnya di sini (Purwakarta) ada Indomaret-Alfamart, masa harus ngambil dari Jakarta lagi, ngapain, (mending) bisa langsung ngambil dari sini. Masalahnya, dari pusat ngirim jadi rusak, returnya banyak, rugi dong. Nah itu yang harus diperbaiki. Nanti Indomaret-Alfamart ngambilnya itu nggak usah ke pusat lagi, tapi langsung ngambil dari sini, untuk mengurangi barang rusak dan mengakibatkan banyak retur. Ini difasilitasi lagi Pak Isy Karim agar ketemu lagi dengan ritel modern, nanti kami panggilin," ucap Zulhas.

Zulhas menyebut animo semangat masyarakat untuk berusaha sangat besar, karena itu ia berharap agar pemerintah, DPR, hingga pemerintah daerah turut andil dalam memberikan bimbingan kepada pelaku UMKM.

"Oleh karena itu, tugas pemerintah dan DPR membantu memfasilitasi, memberiksn guidance kepada warga kita untuk usahanya," ujarnya.

"Tentu banyak hal yang harus dikerjakan. Nanti kita cari jalan keluarnya," tutup Zulhas.

Setelah puas bercengkrama dan melihat hasil produk para pelaku UMKM di Galeri Menong, pada pukul 09.05 WIB, Zulhas pamit undur diri untuk melanjutkan perjalanannya ke agenda kedua, yakni pelepasan ekspor baja ke Australia, Kanada, hingga Puerto Rico di PT. Tata Metal Lestari Plant Sadang, Purwakarta, Jawa Barat.


(wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mendag Zulhas Sidak ke Pasar Tanah Abang, Ada Apa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular