PHK Massal di Mana-Mana, Menaker Komentar Begini

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
Jumat, 14/06/2024 11:15 WIB
Foto: Suasana kondisi ribuan alat mesin jahit yang ditutup kain dan tidakk terpakai di kawasan pabrik garmen, Kabupaten, Bogor, Kamis, (13/6/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah buka suara terkait banyaknya perusahaan tekstil yang melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) belakangan ini khususnya di sektor padat karya. Pasalnya, banyak pabrik yang melakukan PHK karena aktivitas perusahaan tidak lagi berjalan atau tutup.

"Jika ada perusahaan yang melakukan PHK tentu yang kami dorong adalah bener-bener PHK itu sebagai jalan terakhir. Upaya yang lain kita minta untuk terus dilakukan, efisiensi, kemudian mengedepankan dialog, kita dorong," kata Ida di gedung DPR dikutip Jumat (14/6/2024).

Ida menjelaskan bahwa tidak sedikit perusahaan yang terlihat ada tanda-tanda akan melakukan PHK kemudian berkonsultasi, baik dari sisi manajemen maupun yang mewakili pekerja.


"Dan Alhamdulillah berakhir kesepakatan dan nggak jadi PHK," kata Ida.

"Upaya dialog ini terus kita lakukan dan jika terpaksa harus dilakukan PHK kita minta dipastikan hak-hak pekerja diberikan sesuai Peraturan UU," lanjutnya.

Meski demikian, badai bukan berarti akan selesai. Ia memprediksi perusahaan lain yang juga berpotensi terjadinya PHK selain dari industri tekstil.

"Perusahaan-perusahaan yang produksi berkurang karena ekspor berkurang karena kondisi ekonomi global yang nggak bisa dihindarkan dan ada pengaruh juga isu tentang Palestina Israel mengurangi produksi perusahaan, kayak gitu dialog kan cari jalan keluar," sebutnya.


(hoi/hoi)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Dua Pukulan Ekonomi, PHK Naik & Orang Miskin Bertambah