Pedagang Ungkap Biang Kerok Penjualan Mobil Listrik Bekas Susah Laku

Martyasari Rizky, CNBC Indonesia
Rabu, 12/06/2024 18:25 WIB
Foto: Ilustrasi penjualan mobil bekas. (CNBC Indonesia/Martya Rizky)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah pedagang mobil bekas di Bursa Mobil WTC Mangga Dua, mengakui bahwa mobil listrik bekas sulit laku di pasaran, ketimbang penjualan mobil bekas bertenaga bahan bakar fosil. Sebab katanya, banyak dari masyarakat yang masih mempertimbangkan baterai dari mobil listrik itu sendiri.

Dari pantauan CNBC Indonesia di lokasi hari ini, Rabu (12/6/2024), nampak sejumlah mobil listrik keluaran Wuling tipe Air EV yang terparkir rapih dengan kondisi mulus di showroom milik para pedagang.

Insan, salah seorang pedagang di Bursa Mobil WTC Mangga Dua menyebut, harga baterai dari kendaraan listrik yang mahal membuat masyarakat masih enggan untuk membeli. Pasalnya, harga baterainya sendiri saja sudah setengah dari harga mobil.


"Faktor yang pertama, ya itu karena baterainya yang mahal, harganya lebih dari setengahnya atau 50% dari harga mobil," kata Insan saat ditemui CNBC Indonesia di lokasi.

Selain itu, lanjut dia, faktor arus lalu lintas di Indonesia yang cenderung macet, sehingga banyak pengguna mobil listrik yang khawatir baterai mobilnya akan habis di tengah perjalanan, atau bahkan di tengah hiruk pikuk padatnya lalu lintas.

Foto: Ilustrasi penjualan mobil bekas. (CNBC Indonesia/Martya Rizky)
Ilustrasi penjualan mobil bekas. (CNBC Indonesia/Martya Rizky)

"Kedua, Wuling ini kan dari China, kalau di sana lalu lintas cenderung lancar ya, sedangkan di kita kan macet, jadi itu baterainya gak bisa diprediksi, mungkin orang takut baterai habis juga. Itu faktor kenapa orang kurang tertarik sama mobil listrik kalau menurut saya," jelasnya.

Hal senada juga dikatakan, Jerry (nama samaran), ia menyebut penjualan mobil listrik belakangan ini memang cenderung melemah, dan faktor baterai yang mahal menjadi pemicu kurangnya minat masyarakat untuk membeli mobil listrik bekas.

"Harga baterainya mahal. Tapi urusan kondisi baterai mobil kan ada garansi 8 tahun, itu sih nggak ada masalah ya. Cuma ya mungkin ada lah kekhawatiran dari masyarakat," kata Jerry.

Bahkan, baik Insan maupun Jerry pun enggan untuk menggantikan baterai mobil listrik yang dijualnya. Mereka menjual apa adanya, sebagaimana kondisi saat mereka beli.

"Ini masih bawaan (pabrik) dong, kita nggak mungkin gantiin batre, yah pasti kita rugi, nggak mungkin bisa jual, baterainya saja 50% harga mobil kok," kata Insan.

Sementara itu, Jerry menyebut kondisi baterai dari mobil listrik yang dijualnya masih bagus, sehingga menurutnya buat apa diganti, apalagi ada garansi baterai selama 8 tahun dari pihak Wuling-nya.

"Engga (diganti) dong, saya nggak mungkin ganti baru, bawaan pabrik. Karena kondisinya pas dijual masih bagus. Lagian kan ada garansi 8 tahun dari Wuling-nya," tutup Jerry.


(wur)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Presiden Chile Umumkan 3 Hari Berkabung Nasional