Luhut Blak-Blakan, Proyek Kebanggaan Jokowi Ini Bisa Raup Rp1.140 T

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
Senin, 10/06/2024 20:05 WIB
Foto: Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan saat mengikuti rapat Kerja dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR RI pada Rabu, (5/6/2024). (Tangkapan Layar Yotuube Banggar DPR RI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan membeberkan, kelak Indonesia akan meraup keuntungan ekspor hingga US$ 70 miliar atau Rp 1.140 triliun (asumsi kurs Rp 16.295 per US$) di tahun 2030 dari proyek 'kebanggaan' Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dalam hal ini hilirisasi.

Luhut menguraikan, nilai ekspor hilirisasi bisa meningkat apabila nikel sudah diproses menjadi prekursor katoda untuk mobil listrik yang diproduksi di dalam negeri.

"Tahun lalu kita ekspor hampir US$ 40 billion, tahun 2030 dengan turunannya (nikel) sampai pada precursor cathode, semua itu mobil listrik kita akan bisa ekspor US$ 70 billion," ujar Luhut dalam acara HUT ke-52 Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi), di Hotel Fairmont, Jakarta, Senin (10/6/2024).


Luhut mengatakan, Indonesia akan terus mendapatkan nilai tambah dari proses hilirisasi khususnya pada komoditas nikel di dalam negeri. Hal itu dibuktikan dengan hasil ekspor nikel mentah berbetuk bijih hanya US$ 4 miliar sebelum akhirnya diputuskan untuk dilarang ekspornya pada tahun 2020.

"Pertumbuhan hilirisasi sumber daya alam harus lanjut dan ini contoh hilirisasi penting. Angka ini menunjukkan dulu kita ekspor nikel ore hanya US$ 2 miliar," bebernya.

Belum lagi, Luhut bilang Indonesia akan mengarah pada hilirisasi komoditas rumput laut yang dinilai akan memberikan keuntungan yang lebih besar lagi bagi Tanah Air. "Kita belum bicara tadi mengenai seaweed. seaweed ini jadi kita negara terbesar di dunia sampai seperti nikel, seperti nikel ore," tandasnya.


(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Proyek Hilirisasi Triliunan, Rakyat Dapat Apa?