Hillirisasi RI Bikin Anjlok Harga Nikel Dunia? Luhut Bereaksi

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
29 January 2024 09:45
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam Marine Spatial Planning and Expo Service 2023. (Tangkapan Layar Youtube Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi RI)
Foto: Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam Marine Spatial Planning and Expo Service 2023. (Tangkapan Layar Youtube Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi RI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan angkat suara perihal isu hilirisasi nikel di Indonesia yang mengakibatkan harga nikel dunia yang anjlok saat ini.

Dia mengatakan harga nikel yang saat ini menurun tidak bisa dinilai hanya satu tahun tertentu. Dia mengatakan harga nikel seharusnya dilihat dalam kurun waktu 10 tahun. "Itu kan siklus 10 tahun, nggak boleh lihat setahun," ujar dia saat ditemui di Kantor Kemenko Marves, Jakarta, dikutip Senin (29/1/2024).

Luhut bahkan menyebutkan, dahulu, rata-rata harga nikel pernah menyentuh level di bawah US$ 12 ribuan. Adapun, Luhut juga menyebutkan saat ini program hilirisasi nikel sudah berkontribusi positif pada penerimaan ekspor dan penerimaan negara di tahun 2023 lalu yang dinilai tinggi.

Selain itu, dia mengatakan tidak terdapat dampak negatif bagi Indonesia dari harga nikel yang turun itu. Dia mengklaim pemerintah akan mencarikan jalan keluar agar harga nikel yang turun tidak memberikan dampak negatif bagi Indonesia.

"Dampak penerimaan ekspor kita tahun lalu tinggi, penerimaan negara tinggi, dampak negatif tidak ada. Bahwa ada sana sini yang kurang ya kita perbaiki," tandasnya.

Sebagai informasi, harga nikel dunia jatuh mendekati posisi terendah dalam tiga tahun terakhir. Pelemahan terjadi di tengah isu berlebihnya pasokan nikel global yang berasal dari Indonesia.

Pada Senin (22/1/2024) harga nikel dunia kontrak tiga bulan tercatat sebesar US$ 16.036 per ton. Posisi tersebut merupakan yang terendah sejak April 2021.

INSG memperkirakan harga nikel akan tetap berada di bawah tekanan dalam jangka pendek seiring dengan meningkatnya surplus di pasar global dan perlambatan ekonomi global.

Harga rata-rata nikel global menurut INSG sebesar US$ 16.600 per ton pada kuartal pertama dengan harga secara bertahap naik rata-rata US$ 16.813 per ton pada 2024.

Sebagai catatan harga akan tetap berada pada tingkat yang lebih tinggi dibandingkan dengan harga rata-rata sebelum krisis nikel LME pada Maret 2022 karena peran nikel dalam transisi energi global.

Surplus pasar nikel global diperkirakan akan terus meningkat. Pada 2024 surplus pasokan nikel akan bertambah menjadi 239.000 metrik ton, berdasarkan perkiraan INSG. Kondisi kelebihan pasokan tersebut terjadi selama tiga tahun berturut-turut dan surplus pada 2024 akan menjadi yang terbesar.

Mereka memperkirakan produksi global akan meningkat menjadi 3,71 juta ton pada tahun 2024 dari 3,42 juta ton pada tahun 2023 karena produksi nikel pig iron (NPI) Indonesia terus meningkat


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Australia Kalang Kabut Harga Nikel & Litium Anjlok, Gara-Gara RI?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular