Perusahaan Barat Ogah, Tapi China Minat Gali Sumur Minyak Tua RI

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
Senin, 10/06/2024 14:45 WIB
Foto: REUTERS/Stringer

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan bahwa China tertarik untuk terlibat dalam proyek peningkatan produksi minyak di beberapa lapangan migas "tua" di Indonesia. Terutama, melalui penggunaan teknologi pengurasan tahap lanjut atau Enhanced Oil Recovery (EOR) melalui injeksi kimia (chemical flood) dan injeksi air (water flood).

Arifin mengatakan, China mempunyai teknologi EOR yang cukup maju sebagai upaya peningkatan produksi minyak. Hal ini diketahui setelah kunjungannya ke Negeri Panda beberapa waktu lalu.

Bahkan, jumlah minyak yang dapat diekstrak dari ladang minyak melalui teknologi EOR mencapai 50%. Sementara, di Indonesia saja paling tinggi saat ini hanya di level 30%.


"Karena kita tawarkan yang begini-begini kan Barat gak tertarik. Gak tertarik yang ngais-ngais gitu. Malah kalau masih ada sisanya sedikit juga dibuangin aja. Sedangkan masih ada tuh barang dan China itu kan karena dia ketergantungannya tinggi sama minyak, makanya semaksimal mungkin dia tuh mengupayakan sampai last drop," tutur Arifin di Gedung Ditjen Migas, Jakarta, dikutip Senin (10/6/2024).

Oleh sebab itu, ia pun meminta agar Pertamina dapat melihat ini sebagai peluang dengan membuka potensi kerja sama dengan perusahaan China. Pasalnya, banyak lapangan minyak eksisting di dalam negeri yang masih menjanjikan untuk produksinya digenjot lagi.

Sebelumnya, Dewan Energi Nasional (DEN) mengungkapkan masih terdapat sisa cadangan minyak tertinggal dalam reservoir dengan jumlah yang cukup besar. Bahkan jumlahnya digadang-gadang mencapai 40 miliar barel.

Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional (DEN) Djoko Siswanto mengatakan, pihaknya mempunyai beberapa strategi untuk dapat mengurangi impor minyak mentah, utamanya melalui upaya peningkatan produksi di sektor hulu.

Beberapa diantaranya melalui secondary recovery dengan penggunaan water flood, Enhanced Oil Recovery (EOR), chemical, panas, elektrik, bakteri, dan vibrasi pada sumur sumur minyak di Indonesia.

"Itu kita masih punya cadangan minyak itu 40 miliar barel yang belum bisa kita angkat sesudah ditemukannya minyak ini, nah itu dengan cara nanti saya sebutkan tadi," kata Djoko dalam Road to CNBC Indonesia Award 2023 Best Energy, Selasa (31/10/2023).

Selain itu, untuk menekan impor minyak, pemerintah saat ini juga menggalakkan penggunaan kendaraan listrik di masyarakat. Berbagai macam regulasi untuk mendukung terciptanya ekosistem kendaraan listrik di Indonesia pun sudah diterbitkan.

"Sekarang sudah ada 100 bus TransJakarta menggunakan listrik begitu ya kemudian juga Presiden Januari tahun lalu itu telah groundbreaking pabrik DME untuk substitusi LPG impor kemudian juga kita sudah pernah melakukan uji coba untuk menggunakan kompor listrik," kata Djoko.


(wia)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Bahlil Ingatkan Indonesia Jangan Kena Kutukan Sumber Daya Alam