4 Pabrik Tekstil di RI Tutup & 2.200-an Pekerja Kena PHK, Ini Datanya

Jakarta, CNBC Indonesia - Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) di pabrik-pabrik di Indonesia lagi-lagi terjadi. Teranyar, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN) Ristadi mengungkapkan, ada 4 pabrik tekstil memutuskan menutup operasionalnya.

"Pabrik tekstil terus bertumbangan. Di bulan Mei kemarin, PT Alenatex yang berlokasi di jalan Moh. Toha, Bandung, Jawa Barat tutup. Akibatnya sekitar 700 pekerja kena PHK," katanya kepada CNBC Indonesia, dikutip Sabtu, (8/6/2024).

Ristadi melanjutkan PT Kusuma Group yang memiliki 3 perusahaan juga menutup pabriknya di Karanganyar, Jawa Tengah. Akibatnya, sekitar 1.500 pekerja terkena PHK.

Dia mengatakan perusahaan memutuskan menutup pabriknya karena sepinya permintaan. "Sepi order. Coba produksi sendiri nggak laku," ujar Ristadi.

Sebelumnya, KSPN mencatat, sejak awal tahun 2023, setidaknya ada 7.200 buruh di 8 perusahaan tekstil menjadi korban PHK. Sebanyak 700 orang diantaranya terkena PHK karena pabrik tutup.

Namun, kata dia, jumlah itu akan membengkak apabila dihitung sejak periode 2020. Dia mengatakan jumlah anggota KSPN yang terkena PHK sejak masa pandemi Covid-19 itu telah mencapai 56.976 orang. Ada 36 perusahaan yang melakukan PHK, dengan jumlah 14 perusahaan yang menutup pabriknya.

"Ini total jumlah karyawan kena PHK di 36 perusahaan yang berlokasi di Semarang, Pekalongan, Sukoharjo, Magelang, Demak, Karanganyar, provinsi Jawa Barat, dan provinsi Banten," ungkap Ristadi saat dikonfirmasi CNBC Indonesia pada November 2023 lalu.

PHK terjadi di pabrik tekstil, garmen, ekspedisi, kulit, mebel, ritel, sepatu, dan sparepart. Lokasinya tersebar di Jawa Tengah, Jawa Barat, hingga Banten. Pabrik-pabrik itu adalah perusahaan tempat anggota KSPN bekerja. Belum menghitung pabrik lain yang bukan anggota KSPN.