Gawat! Ada 1 Lagi Pabrik Raksasa Tekstil RI Mau Tutup, Ini Bocorannya

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jemmy Kartiwa Sastraatmaja mencatat masih ada 1 perusahaan raksasa tekstil di Indonesia yang kondisinya sedang megap-megap dan dikhawatirkan akan tutup. Bila ini terjadi maka pekerja yang jumlahnya cukup banyak akan kena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

"Terlihat di Bandung ada satu pabrik yang memutuskan setelah libur Lebaran ini gak buka kembali alias tutup. Pekalongan juga ada satu pabrik tanggal 6 Juni ini tutup untuk beroperasi," kata dia kepada CNBC Indonesia, Senin lalu (10/6/2024).

Pernyataan Jemmy dibenarkan oleh Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN) Ristadi.

"Ya pabriknya tahu, pabrik raksasa ya," timpal Ristadi.

Foto: Suasana sepi tanpa aktivitas pada pabrik yang sudah tidak beroperasi di Kawasan Berikat Niaga (KBN) Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, Rabu (24/5/2023). Pabrik-pabrik di kawasan industri dan kawasan berikat dikabarkan banyak yang tutup. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman) Suasana sepi tanpa aktivitas pada pabrik yang sudah tidak beroperasi di Kawasan Berikat Niaga (KBN) Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, Rabu (24/5/2023). Pabrik-pabrik di kawasan industri dan kawasan berikat dikabarkan banyak yang tutup. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Kondisi saat ini yang dialami pabrik raksasa tersebut cukup miris. Cash flow negatif dan kondisi perusahaan pun berdarah-darah.

"Kami kan sama-sama di dunia TPT tetapi saya belum akan infokan karena memang perusahaan tersebut lagi sedang berjuang untuk bisa survive, semoga ada keajaiban," imbuhnya.

Sayangnya baik Jemmy maupun Ristadi belum mau menyebutkan nama perusahaan tersebut.

"Saya tidak mau menginfokan sembarang karena perusahaan tersebut sedang berjuang untuk bisa bertahan," cetusnya.

Sebelumnya, sudah ada 1 pabrik raksasa yang tutup baru-baru ini. Perusahaan tersebut adalah PT SAI Apparel Industries yang berlokasi di Semarang, Jawa Tengah yang akhirnya menutup pabrik mereka dan melakukan PHK terhadap 8.000-an pekerjanya.