PM Inggris Rishi Sunak Tiba-Tiba Minta Maaf pada Dunia, Kenapa?
Jakarta, CNBC Indonesia - Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak meminta maaf pada Jumat (7/6/2024) karena meninggalkan peringatan D-Day di Prancis utara lebih awal untuk melakukan wawancara televisi selama kampanye pemilihan umum Inggris.
Politisi oposisi menuduh Sunak mempermalukan jabatan perdana menteri dengan melewatkan upacara internasional besar bersama para pemimpin dunia lainnya di Normandia pada Kamis.
Sunak menghadiri acara pemerintah Inggris sebelum kembali ke rumah dan melewatkan upacara utama di Pantai Omaha, yang dihadiri oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Presiden AS Joe Biden.
"Setelah acara Inggris di Normandia berakhir, saya kembali ke Inggris," kata Sunak dalam unggahan di situs media sosial X.
"Kalau dipikir-pikir, adalah suatu kesalahan untuk tidak tinggal lebih lama di Prancis - dan saya minta maaf."
Sunak diwawancarai oleh ITV News dalam sebuah wawancara yang baru akan disiarkan pada Rabu.
Jonathan Ashworth, dari oposisi utama Partai Buruh, menuduh Sunak memprioritaskan "penampilan kesombongannya di TV dibandingkan para veteran kami".
Ed Davey, pemimpin kelompok Demokrat Liberal yang lebih kecil mengatakan Sunak telah "mempermalukan" pemerintahannya dan "mengecewakan negara kita".
Sunak mengatakan dalam unggahannya bahwa peringatan tersebut "harus menjadi tentang mereka yang telah melakukan pengorbanan terbesar bagi negara kita".
"Hal terakhir yang saya inginkan adalah peringatan tersebut dibayangi oleh politik," tulisnya.
"Saya sangat peduli terhadap para veteran dan merasa terhormat bisa mewakili Inggris di sejumlah acara di Portsmouth dan Prancis selama dua hari terakhir dan bertemu dengan mereka yang berjuang dengan begitu berani."
Upacara D-Day menandai peringatan 80 tahun ketika puluhan ribu tentara sekutu menyerbu pantai Normandia di Prancis utara pada 6 Juni 1944.
Operasi militer besar-besaran membuka jalan bagi pembebasan Prancis yang diduduki dan berakhirnya perang melawan Nazi Jerman.
Sunak, pemimpin Inggris sejak Oktober 2022, diperkirakan oleh lembaga survei akan kalah dalam pemilu pada 4 Juli, dan Partai Buruh diperkirakan akan kembali berkuasa setelah 14 tahun menjadi oposisi.
(luc/luc)