
Kiamat Tinggal 'Sejengkal'? PBB Sebut Bumi di Jalan Raya Menuju Neraka

Jakarta, CNBC Indonesia - Lembaga PBB, Organisasi Meteorologi Dunia (WMO), kembali memberikan peringatan terkait kondisi perubahan iklim yang melanda dunia. Hal ini dituangkan dalam sebuah laporan baru yang dirilis saat Hari Lingkungan Sedunia dikutip Jumat (7/6/2024).
Secara rinci, WMO mengatakan suhu rata-rata global setiap tahun antara tahun 2024 dan 2028 diperkirakan berkisar antara 1,1 derajat Celcius dan 1,9 derajat Celcius. Ini lebih tinggi dari suhu dasar tahun 1850 hingga 1900 atau periode pra industri.
Badan tersebut mengatakan ada kemungkinan sekitar 50/50 bahwa suhu rata-rata global selama periode lima tahun akan melebihi 1,5 derajat Celcius. Angka ini naik dari peluang 32% dari laporan tahun lalu
Fenomena ini pun mulai mendorong bencana di seluruh dunia. Ini termasuk gelombang panas yang memecahkan rekor, curah hujan ekstrem dan kekeringan, percepatan kenaikan permukaan air laut dan pemanasan laut, serta berkurangnya lapisan es secara drastis.
"Di balik statistik ini terdapat kenyataan suram bahwa kita berada jauh dari jalur untuk mencapai tujuan yang ditetapkan dalam Perjanjian Paris," kata Wakil Sekretaris Jenderal (Sekjen) WMO Ko Barrett dalam sebuah pernyataan seperti dikutip CNBC International.
"Kita harus segera berbuat lebih banyak untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, atau kita akan menanggung akibat yang semakin besar berupa kerugian ekonomi senilai triliunan dolar, jutaan nyawa yang terkena dampak cuaca ekstrem dan kerusakan besar terhadap lingkungan dan keanekaragaman hayati."
![]() |
Suhu dunia melampaui 1,5 derajat Celcius sepanjang tahun untuk pertama kalinya dalam sejarah. Ini terjadi antara Februari 2023 dan Januari 2024.
Para ilmuwan menyalahkan hal ini kepada pembakaran bahan bakar fosil yang berlebihan. Sejauh ini, belum ada langkah konkret yang dilakukan untuk menjaga kenaikan suhu ini.
"Jika Anda melihat dunia ini semakin cepat atau mengalami titik kritis yang besar, hal-hal tidak berjalan seperti itu. Suhu meningkat dan menjadi lebih buruk persis seperti yang kami prediksi," kata Piers Forster, ilmuwan iklim Universitas Leeds, kepada Associated Press (AP).
Atas situasi ini, Sekjen PBB Antonio Guterres kembali menyerukan dunia agar terus konsisten dengan langkah konkret menjaga kenaikan suhu bumi. Menurutnya, situasi saat ini terus membawa bumi ke titik yang krusial.
"Kita sedang bermain rolet Rusia dengan planet kita. Kita membutuhkan jalan keluar dari jalan raya menuju neraka iklim," ujarnya.
Sebelumnya, pemerintah dunia sepakat dalam pakta iklim Paris 2015 menahan kenaikan suhu global hingga 1,5 derajat Celcius untuk menghindari gelombang panas, banjir, kekeringan, dan dampak merusak lainnya. Ilmuwan mendesak lankah yang luar biasa untuk menahan pemanasan global.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article PBB Warning "Kiamat Bumi" Makin Dekat, Keadaan Gawat Darurat
