Internasional

Zelensky Nekat 'Semprot' China, Awas Jadi Senjata Makan Tuan

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
06 June 2024 21:20
(COMBO) This combination of pictures created on April 26, 2023 shows Ukraine's President Volodymyr Zelensky (L) leaving from 10 Downing Street in central London on February 8, 2023, after meeting with Britain's Prime Minister, and China's President Xi Jinping (R) attending a meeting with Russian Prime Minister in Moscow on March 21, 2023. - Ukrainian President Volodymyr Zelensky appointed a new ambassador to Beijing on April 26, 2023 after his first call with Chinese leader Xi Jinping since Moscow's invasion. Pavel Ryabikin, who previously headed the ministry of strategic industries of Ukraine, was named Kyiv's new envoy to China, according to a decree on the presidency's website. Ukraine has not had an ambassador to China since February 2021. (Photo by Daniel LEAL and DMITRY ASTAKHOV / various sources / AFP)
Foto: AFP/DMITRY ASTAKHOV

Jakarta, CNBC Indonesia - Kritik terbuka Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky terhadap China atas hubungannya dengan Rusia dan sikap dinginnya terhadap pertemuan puncak perdamaian yang akan datang dapat berakhir menjadi bumerang bagi Kyiv. Hal ini disampaikan para analis.

Para analis China mengatakan luapan amarah Zelensky merupakan langkah berisiko yang dapat membuat Beijing marah dan terasing, dan mendorongnya lebih dekat ke Rusia.

"China lebih suka menempatkan dirinya sebagai pembawa perdamaian yang baik hati, dan ingin agar pemimpin Ukraina menegaskan peran, hubungan, dan kisah itu," kata Astrid Nordin, ketua Lau Hubungan Internasional China di King's College London, dikutip CNBC International pada Kamis (6/6/2024).

"Risiko bagi Ukraina karena menolak memainkan peran penerima kebaikan hati China adalah para pemimpin China mungkin mengubah naskah menjadi naskah di mana China menekankan perannya sebagai benteng yang kuat melawan hegemoni Barat, bergandengan tangan dengan Putin," katanya.

Nordin menyebut Zelensky tidak akan memperoleh banyak keuntungan dari memposisikan dirinya dengan cara yang mendorong para pemimpin China seperti ini. Ia mencatat China dapat dengan mudah mengisyaratkan perubahan hati terhadap Kyiv dengan "perlakuan keras terhadap Ukraina dan dukungan yang mengakar bagi Putin."

Jie Yu, peneliti senior tentang China di lembaga pemikir Chatham House yang berbasis di London, mengatakan komentar Zelensky terhadap China secara khusus menunjukkan "ketidakpuasannya pada keselarasan China-Rusia yang lebih dekat daripada menyerahkan Beijing secara keseluruhan."

"(Ukraina) membutuhkan sebanyak mungkin negara untuk berkontribusi pada proses rekonstruksi pascakonflik. China mungkin memainkan peran penting dalam rekonstruksi tersebut mengingat investasi yang ada di Ukraina yang dilakukan dalam dua dekade terakhir," katanya.

"Tidak hanya China, tetapi beberapa negara ekonomi berkembang, seperti India, Afrika Selatan, dan Brasil semuanya telah memilih posisi yang sangat mirip dengan yang dilakukan Beijing."

Pemerintah Ukraina, katanya, "tidak ingin menolak mereka sepenuhnya," tetapi risikonya adalah bahwa Beijing melihat pertemuan puncak perdamaian itu sebagai "ajang untuk menuduh negara manapun yang tidak berpihak pada Ukraina."

Tuduhan ke China awalnya dilontarkan Zelensky selama Dialog Shangri-La di Singapura pada Minggu (2/6/2024) lalu. Ia mengklaim Rusia menggunakan pengaruh Beijing di Asia untuk mengganggu perundingan perdamaian yang digelar pada Juni.

Perundingan damai, yang dijadwalkan berlangsung di Swiss pada 15-16 Juni, akan difokuskan pada invasi Rusia selama lebih dari dua tahun ke Ukraina, yang dimulai sejak Februari 2022 lalu.

Menurut Zelensky, pertemuan puncak itu akan membahas sejumlah topik termasuk rencana perdamaian Ukraina, keamanan nuklir, keamanan pangan, dan pemulangan anak-anak Ukraina yang diculik dari Rusia.

Zelensky menambahkan lebih dari seratus negara dan organisasi internasional akan hadir. Meski begitu, Rusia disebut belum diundang ke pertemuan puncak tersebut.

China sendiri telah berulang kali menyerukan gencatan senjata dan dialog mengenai perang di Ukraina, dan mengatakan akan membantu memfasilitasi perundingan damai.


(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Serangan Udara Rusia Hantam Penjara dan RS di Ukraina

Next Article Putin Menang Lagi di Ukraina, Zelensky Ngamuk Bom Minyak Rusia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular