Cerita Sri Mulyani Soal Ngerinya Situasi Dunia Kini

Rindi Salsabilla Putri, CNBC Indonesia
Rabu, 05/06/2024 18:50 WIB
Foto: Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati dalam International Tourism Investment Forum (ITIF) hadir di Jakarta pada Rabu (5/6/2024). (Tangkapan Layar Youtube Kemenparekraf)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa situasi ekonomi global yang tidak stabil dapat memberikan "mimpi buruk" bagi sektor pariwisata, termasuk di Indonesia.

Sri Mulyani mengatakan, situasi ekonomi global saat ini tergolong buruk akibat situasi geopolitik yang melibatkan sejumlah negara, seperti Amerika Serikat (AS), Eropa, atau anggota G7 dengan China atau Rusia. Tak hanya itu, perang dagang juga disebut mempengaruhi situasi perekonomian saat ini.


"Kita sudah melihat bahwa tarif atau pembatasan perdagangan meningkat hampir empat kali lipat sehingga mempengaruhi banyak negara di dunia dan akan melemahkan ekonomi global," kata Sri Mulyani dalam International Tourism Investment Forum 2024 di Swissotel PIK Avenue, Jakarta Utara, Rabu (5/6/2024).

Selain geopolitik, Sri Mulyani juga menyebut bahwa perubahan iklim, penuaan populasi, digitalisasi, teknologi digital, hingga kecerdasan buatan (AI) juga bisa menjadi "mimpi buruk" bagi sektor pariwisata.

"Jika semua ini bersatu, pasti akan mempengaruhi ekonomi global. Jika perekonomiannya tidak baik maka pariwisata tidak akan datang karena semuanya juga bergantung pada keterjangkauan," kata Sri Mulyani.

"Hal itu dapat memberikan banyak kekhawatiran terkait bagaimana dunia akan "dibentuk" oleh teknologi tersebut. [...] Itu adalah tren yang mengkhawatirkan, tapi inilah kenyataannya," kata Sri.

Namun di balik itu, Sri Mulyani menyebut bahwa pariwisata Indonesia masih dapat tangguh karena memiliki banyak keunggulan, seperti kekayaan sumber daya alam (SDA) yang melimpah. Bahkan, keunggulan pariwisata itu diklaim bisa membantu perekonomian RI.

"Indonesia punya peluang untuk meningkatkan industri pariwisata karena kita punya banyak sumber daya alam yang indah, kita punya kekayaan warisan dan budaya, pariwisata halal, dan perhotelan," pamer Sri di harapan para tamu undangan.

Sri Mulyani mengatakan bahwa sektor pariwisata Indonesia tidak perlu melakukan upaya lebih untuk dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi negara. Sebab, sederet keunggulan sudah menjadi "darah daging" bagi pariwisata tanah air.

"Untuk menjadi destinasi wisata yang menyenangkan, Indonesia tidak perlu melakukan upaya khusus karena itu sudah menjadi DNA kita," kata Sri.


(rns/mij)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Industri Farmasi Tertekan Geopolitik dan Impor Bahan Baku