Sri Mulyani Ungkap Situasi Makin Ngeri! Kiri Kanan Ada Masalah

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
04 June 2024 15:14
Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati saat mengikuti Rapat Kerja dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR RI pada Selasa, (4/6/2024). (Tangkapan Layar Yotuube Banggar DPR RI)
Foto: Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati saat mengikuti Rapat Kerja dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR RI pada Selasa, (4/6/2024). (Tangkapan Layar Yotuube Banggar DPR RI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan situasi global makin berat. Sederet tantangan muncul, lebih tinggi dibandingkan yang harus dihadapi banyak negara termasuk Indonesia sebelumnya.

"Kami sudah sampaikan lingkungan global masih dinamis dan tantangannya makin tinggi," ungkap Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR RI, Selasa (4/6/2024).

Tantangan ini ada yang bersifat ekonomi, seperti inflasi. Lonjakan inflasi di beberapa negara khususnya negara maju direspons dengan kenaikan suku bunga acuan. Kini posisinya suku bunga acuan berada di level yang tinggi dalam waktu yang lama karena inflasi tak kunjung reda.

"Implikasi dari kebijakan di negara-negara maju untuk respons inflasi tinggi likuiditas ketat dan suku bunga meningkat sebabkan tekanan capital outflow dan menimbulkan biaya utang atau cost of borrowing yang meningkat ini dialami semua negara baik di mana mereka menaikkan suku bunga seperti di AS dan Eropa maupun spillover dunia," jelasnya

"Jadi ini lingkungan ekonomi global yang langsung pengaruhi ekonomi nasional dan APBN," kata Sri Mulyani.

Tantangan berikut adalah geopolitik. Perang di berbagai kawasan menimbulkan berbagai kebijakan yang mengganggu banyak negara lain.

"Geopolitik yang tensinya makin tinggi serta fragmentasi serta proteksionisme menimbulkan unpredictablity arah dari trade dan investasi cenderung jadi lemah karena semua jaga-jaga dan tidak ada ketidakpastian dari keputusan politik dari masing-masing blok geopolitik ini," pungkasnya.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: APBN Surplus Rp31,3 Triliun di Awal Tahun

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular