Sederet Tekanan Industri Semen RI Sampai Bikin Stok di Toko Membatu

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
31 May 2024 14:30
Produksi semen nasional saat ini sudah mencapai 110 juta ton per tahun. Sementara, jumlah konsumsi semen dalam negeri pada tahun ini diperkirakan mencapai 70-75 juta ton.
Foto: Ilustrasi Pekerja menaikkan semen ke kapal di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara, Kamis (20/9). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Industri semen menghadapi tantangan berat pada tahun ini. Kelebihan pasokan sementara di sisi lain permintaan menurun menjadi salah satu tantangan tersebut. Ada selisih antara kapasitas produksi dan permintaan atau over capacity yang terus melebar tiap tahun.

Bila pada tahun 2014 selisihnya masih 11,8 juta ton, kini kian melebar menjadi 54,5 juta ton pada 2023.

Rata-rata pertumbuhan kapasitas produksi semen di Indonesia mencapai 5,9% per tahun dalam kurun waktu 2015-2023 atau sembilan tahun terakhir mencapai 5,9%. Sementara itu, rata-rata permintaan semen hanya mencapai 0,75%.

Asosiasi Semen Indonesia (ASI) memperkirakan pada tahun 2024 terjadi peningkatan kebutuhan semen sebesar 3% dibandingkan periode Januari-Desember 2023. Namun situasinya tidak serta merta langsung membaik.

"Namun pada Q1 tahun 2024, terjadi penurunan pesanan akibat dari libur panjang Lebaran, kebijakan larangan operasional kendaraan berat selama libur Lebaran serta memasuki masa kampanye dan pemilu. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya penumpukan persediaan semen di gudang semen atau di gudang pabrik semen," sebut Direktur Industri Kimia Hulu Kemenperin Putu Nadi Astuti kepada CNBC Indonesia, dikutip Jumat (31/5/2024).

Di sisi lain, kemampuan industri semen untuk berproduksi jauh lebih besar dibanding permintaan yang ada, perbandingannya bahkan hampir dua kali lipat.

"Kemampuan produksi industri semen nasional jauh lebih besar dibandingkan kebutuhan semen dalam negeri. Kapasitas industri semen nasional mencapai 120 juta ton/ tahun sedangkan kebutuhan semen hanya sebesar 67 juta ton pada tahun 2023 sehingga industri semen hanya beroperasi pada tingkat utilisasi rata-rata sebesar 58%," kata Putu.

Upaya untuk membuat industri semen agar tetap bisa hidup terus dilakukan, salah satunya yakni dengan mendorong pasar ekspor. Ternyata semen produksi Indonesia pun sudah diekspor ke luar negeri.

"Dalam upaya meningkatkan kinerja industri semen, pemerintah telah melakukan beberapa hal antara lain mendorong industri semen untuk meningkatkan ekspor, Negara tujuan ekspor Australia, Bangladesh dan Filipina," sebut Putu.

Di lapangan, distributor juga mengakui telah terjadi penumpukan stok. Akibat besarnya stok, sejumlah gudang distributor dan toko mendapat pasokan yang juga besar dan kelebihan suplai hingga akhirnya mengeras.

"Oversupply di distributor sih ngga ada karena barangnya cepat keluar. Biasanya itu di toko, karena kelamaan di toko ketumpuk-tumpuk akhirnya mengeras. Rata-rata semen mengeras setelah tiga bulan gak keluar juga barangnya," kata seorang Distributor Semen di daerah Jakarta Barat, beberapa waktu lalu.


(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Semen Numpuk - Keburu Jadi Batu di Toko, Ini Kata Penjual

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular