Subsidi Listrik 2025 Diramal Tembus Rp 83,08 Triliun
Jakarta, CNBC Indonesia - PT PLN (Persero) mengungkapkan subsidi sektor kelistrikan di Indonesia diprediksi akan mencapai Rp 83,08 triliun pada 2025 mendatang.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan, perkiraan subsidi listrik tersebut berdasarkan asumsi makro dari Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2025.
Asumsi harga minyak mentah nasional (ICP) pada 2025 diperkirakan US$ 80 per barel, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (kurs) Rp 15.100 per US$, dan inflasi di level 2,5%.
"Besaran subsidi listrik 2025 per golongan tarif adalah sebagai berikut, subsidi listrik sebesar Rp 83,08 triliun, ini menggunakan asumsi ICP, kurs, dan inflasi sesuai yang ada di RAPBN," tutur Darmawan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, Jakarta, Kamis (30/5/2024).
Detailnya, Darmawan mengungkapkan bahwa lebih dari setengah subsidi listrik tersebut atau sebesar Rp 53,96 triliun ditujukan untuk pelanggan rumah tangga yang mencapai 35,22 juta pelanggan.
"Dari besaran subsidi tersebut 64,95% atau Rp 53,96 triliun diperuntukkan pelanggan rumah tangga 35,22 juta pelanggan," tambahnya.
Selain itu, dia menjabarkan selain sektor rumah tangga, terdapat subsidi listrik untuk sektor sosial sebesar Rp 12,2 triliun pada 2,13 juta pelanggan, kemudian pada sektor bisnis sebesar Rp 9,4 triliun pada 4,29 juta pelanggan.
Lalu, sektor industri sebesar Rp 5,9 triliun untuk 0,24 juta pelanggan, dan pada sektor pemerintahan dan lainnya sebesar Rp 1,6 triliun pada 0,20 juta pelanggan.
(wia/wia)