Internasional

Samsung Terancam, 28.000 Pekerja Bakal Mogok Besar-besaran

sef, CNBC Indonesia
29 May 2024 16:40
FILE PHOTO - The logo of Samsung Electronics is seen at its office building in Seoul, South Korea, March 23, 2018.   REUTERS/Kim Hong-Ji/File Photo
Foto: Samsung (REUTERS/Kim Hong-Ji)

Jakarta, CNBC Indonesia - Samsung Electronics terancam didemo pekerjanya. Sekitar 28.000 pekerja yang tergabung dalam National Samsung Electrics Union (NSEU), sekitar seperlima total tenaga kerja perusahaan, berencana melakukan mogok massal 4 Juni.

Pengumuman dibuat dalam konferensi pers Rabu (29/5/2024) sambil membentangkan spanduk "Kami tidak dapat mentoleransi penindasan terhadap buruh, penindasan terhadap serikat pekerja". Mengutip Reuters, ini akan menjadi pemogokan pertama yang dilakukan oleh para pekerja Korsel di perusahaan pembuat chip memori terbesar di dunia tersebut.

Serikat pekerja menyebut perusahaan telah gagal melakukan kompromi dan negosiasi terutama terkait gaji karyawan. Serikat pekerja juga mengaku menginginkan tambahan hari cuti tahunan serta bonus berbasis kinerja yang transparan.

"Perusahaan telah mengatakan bahwa mereka sedang menghadapi krisis selama 10 tahun terakhir," ujar Presiden NSEU Son Woo-mok.

"Tapi sebenarnya perusahaan tidak boleh menggunakannya sebagai alasan untuk tidak memenuhi tuntutan karyawan," tulis Reuters mengutipnya lagi.

Dilaporkan bahwa demo akan mencakup semua lokasi perusahaan di Korsel. Sebelumnya, sesekali protes kecil sudah terjadi beberapa minggu terakhir di luar kantor perusahaan di ibu kota Seoul serta di luar lokasi produksi chip di Hwaseong, selatan Seoul.

Samsung Electronics sendiri sebenarnya sudah menyetujui kenaikan gaji tahunan sebesar 5,1%. Namun perusahaan mengaku akan "tulus terlibat dalam diskusi lagi dengan serikat pekerja".

NSEU adalah serikat pekerja terbesar dari lima serikat pekerja di raksasa teknologi Korea Selatan. Tidak jelas apakah serikat pekerja kecil lainnya berencana untuk bergabung dalam aksi ini.

Keanggotaan serikat pekerja meningkat pesat setelah Samsung Electronics pada tahun 2020 berjanji untuk mengakhiri praktik yang "menghambat pertumbuhan terorganisir buruh". Para analis mengatakan peningkatan keanggotaan serikat pekerja mencerminkan rasa frustrasi para pekerja.

Ini merujuk kemerosotan daya saing Samsung baru-baru ini dalam bisnis termasuk sejumlah masalah hukum. Dalam satu kasus, perusahaan tersebut sedang berjuang melawan tuntutan banding atas keputusan yang menyatakan Ketua Samsung Electronics Jay Y. Lee tidak bersalah atas penipuan dan tuduhan lain dalam skandal merger perusahaan di 2015.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Samsung Diguncang Demo Besar-besaran, Pekerja Mogok Massal

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular