Pengembangan EBT Menggiurkan Perbankan, Ini Alasannya!
Jakarta, CNBC Indonesia - Executive Director, Global Financial Markets PT DBS Indonesia, M Suryo Mulyono mengakui bahwa Indonesia menjadi salah satu negara yang sangat potensial dalam pengembangan energi baru terbarukan (EBT). Contohnya solar panel.
Ia menilai, solar panel sangat potensial untuk terus dikembangkan, karena bisa menghasilkan potensi pembangkit listrik tenaga surya hingga 3,3 tera watt.
"Selain itu, ada juga Geotermal. Banyak gunung merapi ada potensi pembangkit listrik. Indonesia sebenarnya mengandung 40% dari potensi geotermal di Dunia. Biomassa kita punya banyak lahan hutan bisa dioptimalkan menjadi salah satu source biomassa," jelasnya dalam Green Economic Forum 2024, Rabu, (29/5/2024).
Disisi lain lanjutnya, Pemerintah juga sangat ambisius dalam mendorong energi terbarukan dengan target 23% dari energi campuran.
Hal ini ujar Suryo menjadi peluang besar buat perbankan untuk masuk ke sektor EBT. Pasalnya untuk mendorong energi baru terbarukan butuh biaya yang tidak sedikit.
Sehingga, tidak heran banyak perbankan kini mulai masuk memberikan pembiayaan untuk mendukung pengembangan proyek EBT.
"Ini potensi sektor finansial masuk ke situ. Semua butuh dana dan dukungan," terang Suryo.
Untuk itu, dalam mendorong pengembangan EBT dibutuhkan regulasi yang kuat dan benar-benar mendorong agar sektor keuangan mendukung lebih maksimal.
"Cuma dari sisi transisinya ini orang agak sedikit bingung regulasinya abu-abu. Pembiayaanya tidak bisa langsung ke yang hijau kadang brown to green butuh pembiayaan," jelasnya.
(dpu/dpu)