
Makin Dikecam Makin Menggila, Tank Israel Mulai Serbu Jantung Rafah

Jakarta, CNBC Indonesia - Israel terus bergerak maju dalam serangan militernya di Gaza, Palestina. Pada Selasa (28/5/2024), tank Negeri Zionis itu dilaporkan telah menyerbu pusat Rafah, yang menjadi titik paling Selatan Gaza yang juga merupakan tempat 1 juta warga wilayah kantong itu mengungsi.
Para saksi melaporkan kepada Reuters bahwa mereka melihat tank-tank Israel berada di dekat Masjid Al Awda, sebuah landmark di pusat Rafah. Militer Israel mengatakan pasukannya terus beroperasi di wilayah Rafah tanpa mengomentari perkembangan yang terjadi di pusat kota itu.
"Tank-tank Israel bergerak menuju wilayah barat dan mengambil posisi di puncak bukit Zurub. Terjadi baku tembak antara pasukan Israel dan pejuang pimpinan Hamas di daerah Zurub," kata saksi mata tersebut.
Selain membukukan kemajuan darat, Israel juga telah menghujani Rafah dengan serangan rudal. Pada Minggu, militer Tel Aviv menggempur sebuah kamp pengungsi di wilayah Tel Al Sultan yang menewaskan sedikitnya 45 warga Palestina, lebih dari setengahnya adalah anak-anak, wanita, dan warga lanjut usia.
"Sejak serangan itu, setidaknya 26 orang lagi tewas akibat tembakan Israel di Rafah," kata para pejabat di daerah kantong yang dikuasai militan Hamas.
Israel sendiri dilaporkan masih menyerang Tel Al Sultan. Data lainnya yang diperoleh Associated Press dari Pertahanan Sipil Palestina dan Bulan Sabit Merah Palestina. menyebutkan ada 16 orang yang tewas dalam serangan di wilayah itu.
"Tembakan tank berjatuhan di mana-mana di Tel Al Sultan. Banyak keluarga meninggalkan rumah mereka di Rafah barat karena tembakan sepanjang malam," kata seorang warga kepada Reuters melalui aplikasi obrolan.
"Itu adalah malam yang mengerikan, saya mendengar suara ledakan terus-menerus sepanjang malam hingga Selasa pagi, dengan jet tempur dan drone terbang di atas area Rafah," timpal warga Gaza yang mengungsi di Tel Al Sultan, Abdel Rahman Abu Ismail, kepada Associated Press
Israel terus melakukan serangan meskipun ada keputusan pengadilan tinggi PBB pada hari Jumat yang memerintahkan mereka untuk berhenti.
Tel Aviv juga mendapatkan tekanan dari dunia internasional, salah satunya sekutu terdekatnya, Amerika Serikat (AS), terkait serangan ke Rafah. Washington menyebut tidak akan mendukung rencana itu.
Meski begitu, Israel bertekad untuk meneruskan operasi di wilayah Rafah. Mereka justru berdalih keputusan pengadilan tersebut memberikan mereka ruang untuk melakukan aksi militer di sana.
Lebih dari 36.000 warga Palestina tewas dalam serangan Israel sejak 7 Oktober 2023. Israel melancarkan operasi tersebut setelah militan pimpinan Hamas menyerang komunitas Israel selatan pada 7 Oktober, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera lebih dari 250 orang.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan akan terus melakukan operasi militer di Gaza hingga Hamas musnah. Ia juga menyebut bahwa Tel Aviv merasa bahwa sandera yang masih ditawan Hamas berada di Rafah.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Israel Siapkan Serangan Terakhir Hancurkan Hamas, AS Cs Warning Ini
