
Bos JPMorgan Wanti-Wanti Stagflasi AS Tak Terelakan

Jakarta, CNBC Indonesia - CEO JPMorgan Jamie Dimon mengungkapkan situasi ekonomi AS akan menghadapi stagflasi dan akan menjadi menjadi situasi terburuk.
Berbicara pada JPMorgan Global China Summit di Shanghai, ia mengatakan kepada CNBC bahwa dampak terburuk bagi perekonomian AS adalah skenario stagflasi, yaitu inflasi yang terus meningkat, namun pertumbuhan melambat di tengah tingginya angka pengangguran. Namun, Dimon mengatakan suku bunga masih bisa naik sedikit.
"Saya melihat berbagai dampaknya dan sekali lagi, dampak terburuk bagi kita semua adalah apa yang Anda sebut stagflasi, kenaikan suku bunga, resesi. Itu berarti keuntungan perusahaan akan turun dan kita akan melewati semua itu. Maksudku, dunia bisa bertahan dari hal tersebut, tapi menurutku kemungkinannya lebih besar daripada perkiraan orang lain," ungkapnya.
Namun, konsumen masih dalam kondisi yang baik, bahkan ketika perekonomian tergelincir ke dalam resesi.
Dia menunjuk pada tingkat pengangguran, yang berada di bawah 4% selama sekitar dua tahun. Di sisi lain, upah, harga rumah dan harga saham telah meningkat.
Pertemuan The Fed bulan Mei yang dirilis pada hari Rabu menunjukkan bahwa para pengambil kebijakan semakin khawatir terhadap inflasi, dengan anggota Komite Pasar Terbuka Federal mengindikasikan bahwa mereka kurang percaya diri untuk melonggarkan kebijakan moneter dan menurunkan suku bunga.
"Saya pikir inflasi lebih kaku dari yang diperkirakan orang. Saya pikir peluangnya lebih tinggi dibandingkan perkiraan orang lain,"
Apakah dunia siap menghadapi inflasi yang lebih tinggi? "Tidak juga," dia memperingatkan.
(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos JPMorgan Buka-bukaan Ancaman Malapetaka Ekonomi AS