
Begini Nasib Iran Usai Presiden Ebrahim Raisi Meninggal

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Iran Ebrahim Raisi meninggal dalam kecelakaan helikopter pada Senin (20/5) awal pekan ini. Banyak yang lantas bertanya-tanya, bagaimana nasib Iran usai ditinggal sang presiden?
Media asing Israel Times of Israel memprediksi masa depan Iran dalam artikel berjudul 'Raisi's death doesn't change Iranian policy, but will spark fight for power'.
Times of Israel menyebut kematian Raisi dan Abdollahian tidak akan memengaruhi konflik di kawasan tersebut. Pasalnya Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei yang paling berkuasa.
"Meskipun kematian dua pejabat senior Iran merupakan perkembangan dramatis di saat berbagai konflik sedang berkecamuk di kawasan, namun kemungkinan besar hal ini tidak akan mempengaruhi jalannya konflik secara signifikan," sebut analisis tersebut.
"Sebab keputusan mengenai kebijakan luar negeri dan perang berada di bawah wewenang Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei," media itu menambahkan.
Khamenei sendiri mengumumkan Iran berkabung selama 5 hari, yakni mulai 20-24 Mei 2024. Dalam pidatonya, ia menyampaikan rasa duka mendalam bagi rakyat Iran.
Khamenei juga mengatakan tidak akan ada gangguan pelayanan publik yang berarti saat masa perkabungan tersebut. Menurutnya, warga Iran tidak perlu takut akan adanya gangguan.
"Rakyat Iran tidak perlu khawatir, tidak akan ada gangguan terhadap pekerjaan negara," kata Khamenei dalam pidatonya yang disiarkan di TV pemerintah.
Direktur kebijakan di United Against Nuclear Iran, Jason Brodsky, mengatakan Presiden Republik Islam adalah pelaksana, bukan pengambil keputusan. Untuk itu, ia menilai kebijakan yang diambil Iran akan tetap sama meski Presiden Raisi meninggal.
Sementara itu, The Jerusalem Post juga memberi perhatian khusus dalam artikel berjudul 'Death of Iranian president in crash unlikely to cause change in regime - analysis'. Kematian mendadak Raisi disebut tak akan mengubah rezim.
"Dengan kematian Presiden Iran Ebrahim Raisi dan Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian dalam kecelakaan helikopter Minggu, mereka yang berharap bahwa kematian mendadak mereka akan menyebabkan perubahan rezim di Republik Islam tersebut kemungkinan besar akan kecewa," demikian laporan The Jerusalem Post.
Komentar dosen Iran di Universitas Reichman, Meir Javedanfar, juga dimasukkan. Dikatakan bahwa peristiwa ini tidak berdampak apa-apa terhadap perubahan rezim, meski dominan di dalam negeri.
Para ahli juga tidak percaya bahwa kematian Raisi akan berdampak pada permusuhan Iran dengan Israel. Ahli menilai kelompok proksi Hamas dan Hizbullah akan tetap berperang dengan Tel Aviv didukung Iran atau Teheran tetap memproduksi senjata nuklir.
"Namun, pada saat yang sama, hilangnya presiden Iran secara tiba-tiba menciptakan kekosongan kekuasaan yang akan dimanfaatkan oleh para tokoh senior," ujar laman itu.
Pengganti Raisi Sebelum Pemilu Baru Iran
Wakil Presiden Pertama Iran, Mohammad Mokhber, akan mengambil posisi presiden sesuai dengan Pasal 131 konstitusi Iran. Mokhber akan bekerja dengan para kepala legislatif dan peradilan Iran untuk mempersiapkan pemilihan presiden dalam waktu 50 hari.
Berbeda dengan negara-negara lain, jabatan wakil presiden pertama Iran adalah jabatan yang ditunjuk. Mokhber sendiri ditunjuk Raisi setelah pada Agustus 2021, tak lama setelah menjabat. Ia adalah orang ketujuh yang memegang peran tersebut sejak revisi konstitusi.
Sebelum diangkat menjadi wakil presiden, Mokhber menjabat selama 14 tahun sebagai kepala Setad Iran, sebuah konglomerat ekonomi kuat yang sebagian besar berfokus pada kegiatan amal.
Pemilu baru untuk memilih presiden Iran selanjutnya akan berlangsung 28 Juni.
Kantor berita pemerintah Iran, IRNA melaporkan tanggal pemilihan presiden ke-14 di negara itu diumumkan setelah pertemuan antara pimpinan otoritas yudikatif, eksekutif, dan legislatif.
Pendaftaran kandidat presiden akan dimulai pada 30 Mei, dan kampanye akan berlangsung pada 12-27 Juni.
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Dunia Makin Panas, Presiden Iran Ancam Musnahkan Israel
