World Water Forum 2024

Indonesia Tingkatkan Peran Pemerintah Daerah Pastikan Akses Air Bersih

rah, CNBC Indonesia
23 May 2024 13:01
Peserta dan delegasi melakukan pelepasliaran penyu saat acara Balinese Water Purification Ceremony di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kura Kura, Denpasar, Bali, Sabtu (18/5/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Foto: Peserta dan delegasi melakukan pelepasliaran penyu saat acara Balinese Water Purification Ceremony di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kura Kura, Denpasar, Bali, Sabtu (18/5/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Badung, CNBC Indonesia - Pemerintah Indonesia fokus mendorong peran pemerintah daerah agar mampu menyediakan infrastruktur air bagi masyarakat hingga ke pelosok, termasuk memastikan akses air bersih dan sanitasi yang layak.

Menteri Agraria dan Tata Ruang Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan tugas pemerintah daerah adalah memberikan akses yang setara terhadap air dan sanitasi bagi seluruh masyarakat.

"Pemerintah daerah harus memastikan seluruh masyarakat mendapatkan akses yang setara, aman, terjangkau, dan memadai untuk kebutuhan rumah tangga maupun industri," kata Agus.

Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa menjaga ketahanan air sangat penting demi keberlangsungan generasi penerus bangsa. Pengelolaan air harus selalu dikelola dengan baik demi kesejahteraan seluruh manusia.

Oleh karena itu, ia meminta pemerintah daerah memastikan akses air dan meningkatkan infrastruktur demi kesejahteraan air untuk manusia sesuai dengan tema World Water Forum ke-10.

Hal senada diungkapkan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnivan yang menyebut bahwa tantangan terhadap kebutuhan air ke depannya akan semakin meningkat karena perubahan iklim berdampak nyata pada kehidupan manusia.

"Kehadiran local process dalam World Water Forum ke-10 sangat penting untuk meningkatkan kolaborasi antardaerah mengenai pengelolaan air di daerah masing-masing. Dari pengalaman Indonesia dan negara lain, tentu kita perlu membuat arahan agar pemerintah daerah dapat menyesuaikan dengan regulasi negara kita," ujar Agus.

Salah satu local process yang mengemuka di World Water Forum adalah Subak, sebuah organisasi yang dimiliki oleh masyarakat petani di Bali yang khusus mengatur tentang manajemen atau sistem pengairan atau irigasi sawah secara tradisional.

Subak yang dikelola masyarakat adat Bali melalui mekanisme irigasi berlandaskan filosofi Tri Hita Karana (keseimbangan dan keharmonisan antara manusia, alam, dan Tuhan) dinilai mampu menjadi contoh harmonisasi hubungan antara air dengan manusia. United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) bersama Pemerintah Indonesia pun berkomitmen merawat dan mempertahankan kelestarian sistem Subak sebagai bagian dari warisan budaya dunia.


(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Di WWF ke-10, Indonesia Ajukan 4 Hal Konkret untuk Hydro Diplomacy

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular