Bukti Terbaru Pertamina Jadi Tulang Punggung Minyak RI

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
22 May 2024 20:25
Sumur minyak PHE
Foto: Sumur minyak PHE. (Dok PHE)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina (Persero) menargetkan kontribusi Pertamina terhadap produksi minyak mentah nasional akan mengalami kenaikan signifikan pada 2029 mendatang. Hal tersebut didukung dengan alokasi anggaran perusahaan yang cukup besar untuk sektor hulu minyak dan gas bumi (migas).

Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso membeberkan hingga lima tahun ke depan, Pertamina bakal menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) yang cukup signifikan untuk menggenjot kenaikan produksi.

Dia menyebut, lebih dari 60% anggaran investasi perseroan akan dialokasikan untuk pengembangan sektor hulu minyak dan gas bumi.

"Dari investasi tersebut, diharapkan kontribusi Pertamina terhadap produksi minyak mentah nasional akan terus tumbuh dari saat ini 69%, diharapkan dapat mencapai 77% pada tahun 2029," kata Fadjar kepada CNBC Indonesia, Rabu (22/5/2024).

Menurut dia, kenaikan ini diupayakan melalui optimalisasi produksi dan eksplorasi seluruh lapangan migas yang dikelola Pertamina. Misalnya, dari lapangan Minas, Senoro, Rantau, serta lapangan MLN Algeria.

"Selain itu, aktivitas merger & akuisisi (M&A) dari blok-blok potensial baik di domestik maupun dari lapangan mancanegara," kata dia.

Sebelumnya, Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati menargetkan Indonesia dapat mencapai swasembada minyak mentah pada 2029 mendatang. Hal tersebut didukung oleh alokasi anggaran perusahaan yang cukup besar untuk menopang berbagai kegiatan hulu migas.

Menurut Nicke, hingga lima tahun ke depan, Pertamina bakal mengalokasikan anggaran investasi di sektor hulu hingga 60% dari total investasi secara keseluruhan.

"Target kami pada tahun 2029 adalah swasembada minyak mentah. Saat ini sepertiga pasokan konsumsi minyak mentah kita berasal dari impor," kata Nicke dalam diskusi pada acara The 48th IPA Convention & Exhibition (IPA Convex 2024), dikutip Rabu (15/5/2024).

Nicke optimistis dengan alokasi anggaran di sektor hulu yang cukup besar, maka dalam lima tahun ke depan produksi minyak mentah di Indonesia dapat terkerek dua kali lipat dari produksi yang ada saat ini.

Tak ketinggalan, pihaknya juga akan menambah kapasitas kilang sebagai upaya mengurangi impor bahan bakar minyak (BBM). Selain itu, Pertamina juga akan menggenjot program jargas guna membantu pemerintah mengurangi impor LPG yang saat ini mencapai 85%.

"Oleh karena itu, dalam strategi kami, kami juga mengalokasikan 17% untuk mengembangkan bisnis gas terintegrasi di hulu, tengah, dan hilir. Kami percaya bahwa gas adalah bahan bakar penghubung untuk beralih dari energi fosil ke energi baru dan terbarukan," kata Nicke.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pertamina Raih Penghargaan Best Investor Relations Energy Company

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular