
Dikejar Pertanyaan UKT Mahal, Nadiem: Mohon Maaf

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim memilih menghindari wartawan usai rapat kerja dengan Komisi X DPR RI membahas polemik Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang mahal. Dia memilih bungkam dan 'kabur' dari pertanyaan wartawan ketika rapat itu selesai.
Berdasarkan pantauan CNBC Indonesia, rapat antara Nadiem dengan Komisi X rampung pada pukul 13.00 WIB. Nadiem nampak keluar dari pintu samping atau pintu sekretariat Komisi X DPR RI. Ketika dipergoki wartawan, Nadiem memilih untuk irit bicara.
Dia beralasan sedang buru-buru karena harus mengikuti sebuah rapat. Dia mengatakan penjelasan lebih jauh akan dilakukan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi, Abdul Haris. "Mohon maaf," kata dia di kompleks parlemen Senayan, Selasa, (21/5/2024).
Nadiem tetap menutup mulutnya kendati dikejar puluhan wartawan hingga keluar gedung DPR.
Komisi X DPR RI mengundang Nadiem dan jajarannya untuk menggelar rapat kerja terkait polemik kenaikan UKT di kampus-kampus negeri. Dalam rapat itu, Nadiem menjelaskan mengenai alasan diterbitkannya Permendikbud Nomor 2 Tahun 2024 yang disebut menjadi penyebab UKT di perguruan tinggi negeri naik signifikan.
Di dalam rapat, Nadiem mengklaim penerapan tarif baru UKT menerapkan prinsip keadilan. Mahasiswa yang ekonominya mampu, kata dia, harus membayar lebih ketimbang mahasiswa yang tidak mampu.
"Prinsip dasar UKT, ini yang harus semua mahasiswa, semua masyarakat harus mengerti. Prinsip dasar UKT harus selalu mengedepankan asas keadilan dan inklusivitas, dan karena itu UKT itu selalu berjenjang," kata Nadiem.
Nadiem menjelaskan maksud UKT berjenjang adalah biaya semester dibagi berdasarkan kemampuan mahasiswa untuk membayar. Dia menjelaskan mahasiswa yang berasal dari keluarga kaya harus membayar lebih banyak. Sementara, mahasiswa tak mampu membayar lebih sedikit.
"Ini memang asas yang selama ini sudah dilaksanakan untuk UKT di perguruan tinggi kita," kata dia.
Meski demikian, dia tak memungkiri apabila dalam penerapannya aturan ini menimbulkan polemik. Karena itu, dia berjanji akan mengevaluasi penetapan UKT di kampus-kampus. Dia mengatakan bisa membatalkan penetapan UKT yang dianggap tidak masuk akal.
"Saya bersama Kemendikbud berkomitmen untuk memastikan bahwa lompatan yang tidak masuk akal atau tidak rasional itu akan kami berhentikan," kata Nadiem.
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Nadiem Makarim: Biaya UKT Baru Hanya untuk Maba!
