
Terungkap! Era SBY, Mal Pernah Diminta Penuhi Listrik Sendiri

Jakarta, CNBC Indonesia - Mantan Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) periode 2011-2012 Kardaya Warnika membeberkan salah satu program yang sempat didorong untuk bisa memanfaatkan Energi Baru Terbarukan (EBT) di dalam negeri.
Kardaya mengungkapkan bahwa pada masa jabatannya sebagai Dirjen EBTKE, dirinya pernah mendorong program penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap untuk kebutuhan listrik operasional mal yang dinilainya membutuhkan banyak pasokan listrik pada siang hari.
"Waktu saya jadi Dirjen Energi Terbarukan, saya menggagas bahwa setiap mal di atasnya itu dipasang tenaga surya, supaya bisa mensuplai energi listriknya pada siang hari, karena mal itu kebutuhannya terutama di siang hari," ungkap Kardaya kepada CNBC Indonesia dalam program Energy Corner, Selasa (21/5/2024).
Namun, belum sampai program tersebut berjalan, Kardaya tidak lagi menjadi Dirjen EBTKE di Kementerian ESDM. Akibatnya, program yang digagasnya itu juga ikut berhenti. Padahal, dia menilai kebutuhan listrik untuk 1 mal setara dengan kebutuhan listrik 3 kabupaten.
"Itu sudah hampir jalan. Begitu saya berhenti (jabatan), diberhentikan lagi (program PLTS atap di mal). Padahal kebutuhan listrik satu mal itu sama dengan seperti 3 kabupaten. Bayangkan sekarang mal-mal itu di kota kabupaten, di Jakarta, di mana, dan itu menutupi tanah dengan beton-beton itu," jelasnya.
Dengan begitu, Kardaya mengatakan bahwa Indonesia bisa memanfaatkan sumber energi surya untuk menggantikan sumber energi 'kotor' batu bara lantaran tersedia sumber energi bersih dengan memanfaatkan energi surya di dalam negeri.
"Pertama-tama non-renewable sekarang ini, itu sudah jangan dipakai lagi. Kita pakai yang renewable. Misalkan tenaga matahari, itu kan kita tersedia banyak," tandasnya.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Konsumen Tak Bisa Kirim Listrik PLTS Atap ke PLN, Ini Alasannya
