Internasional

Xi Jinping 'Ngamuk', China Hukum Boeing & 2 Perusahaan AS Lain

sef, CNBC Indonesia
21 May 2024 09:04
Red flags flutter outside the Great Hall of the People before the second plenary session of the Chinese People's Political Consultative Conference (CPPCC) in Beijing, China March 8, 2018. REUTERS/Aly Song
Foto: Bendera China (REUTERS/Aly Song)

Jakarta, CNBC IndonesiaChina mengumumkan sanksi terhadap Boeing dan dua Perusahaan pertahanan Amerika Serikat (AS) lain, Senin. Ini terkait penjualan senjata ke Taiwan.

Hukuman yang diberikan Beijing tersebut berlangsung tepat di hari pelantikan Presiden baru Taiwan, Lai Ching Te. Perlu diketahui bagi pemerintah Presiden China Xi Jinping, Taiwan adalah wilayahnya sementara bagi Taipe sebaliknya.

Mengutip Associated Press (AP), Kementerian Perdagangan China menempatkan unit Pertahanan, Antariksa & Keamanan Boeing, General Atomics Aeronautical Systems, dan General Dynamics Land Systems, ke dalam daftar "entitas yang tidak dapat diandalkan". Dengan demikian pemerintah melarang investasi lebih lanjut dari China ke perusahaan tersebut, selain larangan perjalanan bagi manajemen senior untuk perusahaan.

Bagi Boeing, sanksi ini merupakan kedua kalinya setelah tahun 2022. Kala itu, China mengumumkan sanksi terhadap Ted Colbert, presiden dan CEO Boeing Defense, Space and Security setelah perusahaan tersebut memenangkan kontrak senilai US$355 juta untuk memasok rudal Harpoon ke Taiwan.

Bagi General Atomics dan General Dynamics ini merupakan kelanjutan pembekuan aset yang dimiliki China, April lalu. Perlu diketahui General Atomics memproduksi drone predator dan reaper yang digunakan oleh militer AS sementara General Dynamics mengoperasikan setengah lusin operasi layanan penerbangan Gulfstream dan jet di China.

Taiwan sendiri kerap menghadapi "serangan" berupa kedatangan jet tempur Tentara Pembebasan Rakyat China di mendekati dan mengelilingi wilayah itu. Kapal perang juga secara teratur dioperasikan China di sana.

AS sendiri memegang konsep satu China. Namun, AS juga menjadi pendukung utama militer Taiwan.

Kemarin Presiden Lai Ching-te, telah berjanji untuk memperkuat keamanan Taiwan melalui impor pesawat tempur canggih dan teknologi lainnya serta memperkuat industri pertahanan dalam negerinya. Lai menggantikan pendahulunya yang dikenal garang ke China, Tsai Ing Wen.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Taiwan Laporkan Kemunculan 8 Balon 'Mata-Mata' China Saat Imlek

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular