Forum MPU 2024

Jurus Pemprov DKI Jakarta Tekan Kemiskinan & Stunting

Khoirul Anam, CNBC Indonesia
Jumat, 17/05/2024 17:59 WIB
Foto: Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil DKI Jakarta Budi Awaluddin dalam dalam rapat kerja Forum Kerja Sama Daerah Mitra Praja Utama 2024 di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (17/5/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil DKI Jakarta Budi Awaluddin mengungkapkan penyebab di balik sulitnya menekan angka kemiskinan dan stunting di Jakarta.

Menurutnya, hal ini dipicu oleh banyaknya pendatang di DKI Jakarta dari daerah lain. Jika dilihat dari data Disdukcapil, pendatang terbanyak ke DKI Jakarta, Bekasi dan Depok serta Tangerang. 

Angka pendatang di Jakarta mencapai 11.000 orang per bulan pada 2023. Angka ini sebenarnya turun dibandingkan tahun sebelumnya, yakni 12.000 orang per bulan.


Kemudian, pendatang ini semakin membebani ibu kota karena mereka yang datang tidak memiliki skill atau keterampilan tertentu.

"Kondisi seperti tadi dampaknya mereka tidak punya keterampilan menambah persoalan sosial di Jakarta, menambah pengangguran, kampung kumuh, penyakit menular dan menambah kebutuhan anggaran perlinsos," ujarnya dalam Forum Mitra Praja Utama 2024, Jumat (17/5/2024).

Tahun ini, DKI Jakarta menganggarkan Rp 17,18 triliun atau hampir 15%-20% dari APBD. "Kalau ini (pendatang) tidak ditata maka belanja sosial akan terus meningkat," ungkapnya.

Pada Maret 2023, kemiskinan ekstrem Provinsi DKI Jakarta mencapai 0,57%. Angka kemiskinan Provinsi DKI Jakarta per September 2022 tercatat 4,61% mengalami penurunan jika dibanding periode yang sama tahun 2021 yaitu 4,67%.

Sementara itu, kasus stunting DKI Jakarta pada 2023 mencapai 22.000 kasus. Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengklaim telah menuntaskan sebanyak 9.000 kasus. Dengan demikian, sisanya mencapai 13.000 kasus.


(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Pemain Judol Siap-Siap Dihapus Dari Daftar Penerima Bansos