
Kemenkop UKM Beberkan 2 Masalah Bangun Pabrik Minyak Makan Merah

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) menyebut masih ada kendala dalam pembangunan Pabrik Minyak Makan Merah. Hal ini disampaikan oleh Staf Ahli Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) Muhammad Riza Damanik.
Menurut Riza, masih banyak evaluasi yang harus dilakukan agar pembangunan pabrik yang tersebut berjalan dengan lancar.
"Ada dua PR (pekerjaan rumah) terbesar, yakni bagaimana mempersiapkan koperasi yang betul, sehat dan kuat, serta memastikan peran soliditas keangggotaanya berjalan dengan baik," kata Riza di Bogor, Jawa Barat, dikutip Jumat (17/5/2024).
"Kalau persyaratannya adalah 1000 hektare (ha) lahan sawit yang menjadi kebun dimiliki anggota dan TBS (tandan buah segar) anggota secara berkelanjutan harus dijual dan dikelola oleh koperasi. Ini menjadi penting karena ini kaitannya bahan baku," tambahnya.
Selain dua kendala di atas, Riza menyebut saat ini mereka juga membutuhkan gugus tugas (task force) yang bekerja untuk mempercepat pembangunan minyak merah di sentra perkebunan sawit.
"Task force ini juga bukan hanya kementerian atau lembaga pusat, tetapi juga harus sampai daerah," imbuhnya,
"Selain KemenkopUKM, ada Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), lalu juga Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS). Ini juga ada kaitannya dengan daerah terkait izin. Masalah sertifikasi, misal Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) juga sepertinya harus ada. Kalau ingin akseleratif, perlu dua itu," jelasnya.
![]() Staf Ahli Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) Muhammad Riza Damanik dalam Acaranya Orientasi Jurnalis 2024 di Bogor, Kamis (16/5/2024). (dok. Kemenkop UKM) |
Didorong Jokowi
Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pabrik minyak makan merah (M3) milik PTPN III di Pagar Merbau, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara pada 14 Maret 2024 lalu. Ini merupakan pabrik percontohan untuk atau yang pertama untuk mengolah hasil komoditas sawit.
Pemerintah mendorong produksi minyak makan mentah bukan tanpa sebab. Selain mencari alternatif dari minyak goreng yang sempat langka, M3 diharapkan bisa mendorong program hilirisasi guna meningkatkan nilai tambah dalam negeri.
Minyak makan merah sendiri merupakan minyak goreng alternatif untuk kebutuhan masyarakat. M3 ini diklaim memiliki kualitas yang lebih baik dari minyak goreng curah karena mengandung protein yang tinggi serta vitamin A dan E.
Tak hanya itu, kata dia, keunggulan minyak makan merah ini adalah harganya yang lebih kompetitif dibandingkan minyak goreng pada umumnya. Hal ini menjadikan minyak makan merah tidak hanya sehat tetapi juga ekonomis bagi masyarakat.
"Ini sudah dicoba oleh beberapa chef dan mereka menyampaikan, 'Pak, minyak makan merah ini beda. Lebih enak dan dicek gizinya lebih baik'," kata Jokowi.
(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Teten Lagi Sibuk Beresin Koperasi di RI, Ternyata Kondisinya Begini
