Usai Dihantam Covid-19, Begini Nasib Terkini UMKM RI

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
17 May 2024 10:40
Pekerja menyelesaikan pembuatan kerupuk di salah satu pabrik dikawasan Jakarta, Selasa (16/11/2021). Harga minyak goreng curah terbus Rp 18 ribu per kilogram (kg). Hal itu berdampak pada produsen kerupuk.  (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Pekerja menyelesaikan pembuatan kerupuk di salah satu pabrik dikawasan Jakarta, Selasa (16/11/2021). Harga minyak goreng curah terbus Rp 18 ribu per kilogram (kg). Hal itu berdampak pada produsen kerupuk. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia sempat tersungkur selama pandemi Covid-19 selama beberapa tahun terakhir. Pemerintah pun turun tangan dengan melalukan berbagai stimulus untuk memulihkan situasi UMKM.

Staf Ahli Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) Muhammad Riza Damanik menyebut kondisi UMKM pasca Covid-19 mulai membaik, meski masih butuh waktu untuk menjadi lebih baik.

"Kami melihat proses pemulihan terus berjalan. Salah satu indikasinya adalah bagaimana kami melihat aktivitas ekonomi rakyat terus menggeliat. Tapi kita tidak boleh berhenti hanya pada pemulihan," kata Riza di Bogor, Jawa Barat, Kamis (16/5/2024).

"Paling penting adalah bagaimana menyiapkan proses transformasi ekonomi kita supaya pelajaran dari Covid-19 kemarin, yang tentu tidak kita inginkan tapi kalau kembali terjadi semacam itu, daya tahan ekonomi kita jauh lebih kuat daripada sebelumnya," tambahnya.

Staf Ahli Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) Muhammad Riza Damanik dalam Acaranya Orientasi Jurnalis 2024 di Bogor, Kamis (16/5/2024). (dok. Kemenkop UKM)Foto: dok. KemenkoUKM
Staf Ahli Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) Muhammad Riza Damanik dalam Orientasi Jurnalis 2024 di Bogor, Kamis (16/5/2024). (dok. Kemenkop UKM)

Riza menyebut pihaknya, yakni Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (KemenkopUKM), sedang melakukan beberapa misi untuk menciptakan UMKM di RI yang lebih kuat dan unggul.

"Salah satu prasyarat untuk menciptakan UMKM Indonesia yang lebih kuat, lebih unggul, kita bakal butuh medium industry (skala menengah)," katanya.

Riza menambahkan, Menkop UKM Teten Masduki berencana untuk investasi pada medium industry, "sekaligus menyiapkan transformasi UMKM yang dibekali atau dikuatkan dengan adanya industri menengah, yang tentu dikelola oleh koperasi."

Dengan misi ini, Riza berharap para pelaku usaha mikro di Indonesia, yang acapkali disebut dengan survival economy, jumlahnya akan semakin berkurang sejalan dengan bertumbuhnya usaha mikro untuk naik menjadi usaha kecil dan menengah.

"Kalau itu terjadi, tentu pendapatan perkapita Indonesia juga akan semakin baik, akan bisa tumbuh dan berkembang. Tapi kalau seandainya usaha mikro ini terus dibiarkan begitu terus, jumlahnya berkembang terus, mustahil pendapatannya bertambah," pungkasnya.

Berdasarkan data KemenkopUKM, sejak 2021 struktur usaha di Indonesia didominasi oleh usaha mikro sebesar 99,62%, disusul usaha kecil 0,30%, usaha menengah 0,06%, dan usaha besar 0,01%.


(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kemenkop UKM Akui Berat Menuju Indonesia Maju 2045, Ada Apa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular