
Emisi dari Migas Ditargetkan Turun 60% di 2030, Begini Caranya

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan emisi karbon yang dihasilkan dari penggunaan energi fosil khususnya yang berasal dari minyak dan gas bumi akan berkurang hingga 60% di tahun 2030 mendatang.
Direktur Teknik dan Lingkungan Direktorat Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) Kementerian ESDM, Noor Arifin Muhammad menyebutkan berkurangnya sumbangan emisi karbon dari sektor migas tersebut dilakukan untuk mendukung target netral emisi karbon atau Net Zero Emission (NZE) di Indonesia tahun 2060 mendatang.
"Negara ini kita memiliki rencana netral emisi karbon, untuk pada tahun 2030 diperkirakan intensitas emisi dari minyak dan gas akan turun lebih dari 50% pada tahun 2030 dan berdampak pada penurunan emisi dari aktivitas operasi minyak dan gas sebesar 60%," ungkap Noor dalam acara Indonesian Petroleum Association Convention & Exhibition (IPA Convex), di ICE BSD Tangerang Selatan, Rabu (15/5/2024).
Di Indonesia sendiri, Noor menyebutkan terdapat potensi penyimpanan karbon hingga 570 gigaton CO2. "Ini hasil kajian Lemigas kita punya potensi 570 gigaton CO2 untuk minyak dan gas dan sekitar empat sampai lima gigaton dan sisanya untuk akuifer garam," jelasnya.
Dengan besarnya potensi penyimpanan karbon di dalam negeri, Noor mengungkapkan diperlukannya kerja sama semua pemangku kepentingan baik dari pemerintah maupun dari pelaku bisnis di Indonesia.
"Untuk kegiatannya pertama-tama diperlukan perjanjian bilateral dari G to G, kemudian untuk detail bisnisnya akan dilakukan dalam kesepakatan B to B," tandasnya.
Sebelumnya, Menteri ESDM Arifin Tasrif juga menyebutkan, bahwa sejalan dengan komitmen Net Zero Emission, Pemerintah juga telah menetapkan Peraturan mengenai CCS/CCUS, termasuk Peraturan Presiden Nomor 14 tahun 2024.
Peraturan tersebut mencakup aspek Implementasi Berbasis Penangkapan dan Penyimpanan Karbon dimana hal tersebut sebelumnya belum diatur dalam Peraturan Menteri ESDM No. 2 Tahun 2023 tentang Pelaksanaan Kegiatan CCS/CCUS pada Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi.
"Saat ini, terdapat 15 proyek CCS/CCUS yang sedang dalam berbagai tahap. Dengan total sumber daya penyimpanan CO2 lebih dari 500 Giga Ton, kami percaya Indonesia memiliki peluang untuk perluasan pengembangan bisnis CCS/CCUS," tandas Menteri Arifin.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Beda dengan Trump, RI Percaya Perlu Penurunan Emisi Karbon