PLTU Penting untuk Ketahanan Energi RI, Begini Cara Tekan Emisinya

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
28 February 2025 13:10
PLN Indonesia Power (PLN IP) yang merupakan salah satu Sub Holding PLN trus berkomitmen untuk mendukung penuh langkah pemerintah dalam menekan polusi udara.
Foto: Dok PLN

Jakarta, CNBC Indonesia - Pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara masih menjadi salah satu sumber penopang energi kelistrikan di Tanah Air. Sayangnya, PLTU batu bara juga menjadi salah satu penyumbang emisi karbon terbesar dalam negeri.

Meski begitu, Indonesia berkomitmen untuk bisa mencapai target netral emisi karbon (Net Zero Emission/NZE) pada tahun 2060 mendatang.

PT PLN Indonesia Power sebagai subholding PT PLN (Persero) mengungkapkan salah satu upaya untuk bisa mengurangi sumbangan emisi karbon dari PLTU batu bara adalah dengan memanfaatkan teknologi 'pembersih' karbon yakni carbon capture utilization and storage (CCUS).

Direktur Utama PLN IP Edwin Nugraha Putra mengatakan PLTU-PLTU batu bara milik PLN akan mengaplikasikan CCUS untuk bisa mengurangi sumbangan emisi karbon di dalam negeri.

"Kemudian ada juga yang nanti kami jelaskan tentang CCUS, bagaimana karbon yang ada di pembangkit-pembangkit PLTU itu bisa ditekan lebih lanjut," katanya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi XII DPR RI, Jakarta, Kamis (27/2/2025).

Bahkan, Edwin mengungkapkan sumbangan emisi dari PLTU batu bara PLN bisa berkurang melalui teknologi CCUS. Dia memperhitungkan, 30-40 tahun mendatang, sumbangan emisi karbon PLN menurun menjadi 10%. Dengan bantuan teknologi CCUS, pihaknya bisa menekan sumbangan emisi karbon mencapai 5%.

"Pembangkit-pembangkit batu bara, sekarang itu dominasinya tinggi sekitar 62%, kalau kita lihat dalam 30-40 tahun ke depan akan turun dari 62% turun ke 10%, kemudian di tahun 2050-2060 kita pakai CCUS itu menjadi sekitar 5% pembangkit-pembangkit tersebut," bebernya.

Dia mengatakan, pihaknya akan memulai penggunaan CCUS pada PLTU batu bara milik PLN pada tahun 2040 mendatang.

"Jadi CCS dipakai kemudian dioperasikan ke pembangkit PLTU sehingga karbonnya dapat di capture kemudian diutilisasi dengan teknologi yang ada pada tahun sekitar 2040," tandasnya.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Waspada Suntik Mati PLTU RI, Kisah Kelam Ini Bisa Kejadian Lagi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular