
Jurus Medco Perkuat Bisnis Migas di Tengah Tren Energi Bersih

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Medco Energi Internasional Tbk (MedcoEnergi) terus memperluas aktivitasnya di bisnis hulu minyak dan gas (migas) melalui kegiatan eksplorasi maupun akuisisi. Hal tersebut terus dilakukan di tengah transformasi dunia menuju transisi energi bersih.
Manager Capital Market PT Medco Energi Internasional Tbk Ridho Wahyudi mengungkapkan sektor migas masih memegang peranan penting untuk memenuhi kebutuhan energi domestik.
Maka, dalam rangka mendukung ketahanan energi nasional, selain mengoperasikan 12 wilayah kerja yang sudah berproduksi, Medco juga telah memperluas operasinya dengan mengakuisisi aset yang ada di luar negeri.
Setidaknya, akuisisi 20% hak partisipasi di Blok 60 dan 48 di Oman yang dilakukan pada Desember 2023 lalu telah membuka potensi sentra baru untuk produksi berbiaya rendah, sekaligus meningkatkan produksi. Tercatat produksi migas perseroan sepanjang 2023 telah mencapai 160 ribu barel ekuivalen minyak per hari (boepd).
"160 ribu boepd sebagian besar gas sesuai dukungan transisi energi," kata Ridho dalam diskusi Capaian dan Strategi Perusahaan 2023-2024 di Booth MedcoEnergi Hall 3A, IPA Convex 2023, ICE BSD, Selasa (14/5/2024).
Ridho mengungkapkan kinerja produksi migas MedcoEnergi sejak 2018 terus menunjukkan pertumbuhan yang cukup positif. Ini dapat terlihat dari produksi migas perusahaan pada periode tersebut yang hanya tercatat di level 85 ribu boepd.
"Begitu juga resources-nya hampir double. Jadi skala produksinya Medco sudah berbeda dari lima tahun lalu, kami sudah menjadi perusahaan di Asia Tenggara salah satu yang terbesar," tambahnya.
Di sektor Ketenagalistrikan, MedcoEnergi melalui PT Medco Power Indonesia (MPI) juga terus memperluas portofolio Independent Power Plant (IPP) gas dan energi terbarukan untuk mendukung transisi energi.
Pada 2023, MPI membuat keputusan investasi final untuk proyek PLTS Bali Timur dengan kapasitas terpasang 25 MWp dan proyek combined cycle add-on 39 MW di PLTGU Energi Listrik Batam.
Selain itu, pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) juga mengalami kemajuan signifikan pada 2023 lalu. Di mana konstruksi PLTP tahap pertama di Ijen, Jawa Timur dengan kapasitas 34 MW sudah rampung hingga 60% per Maret 2023.
"Kami memiliki 7 gas power plant atau pembangkit listrik tenaga gas yang tersebar di Sumatera Selatan, Riau dan Batam. Kami juga memiliki 1 pembangkit Geothermal di Sarulla, Sumatera Utara dan Mini-hydro power plant di Jawa Barat, tahun lalu pembangkit listrik matahari di Sumbawa," kata Ridho.
Sementara dalam bidang keberlanjutan atau ESG, MedcoEnergi juga berpedoman pada visi dan kebijakan Perseroan, yang mencakup Strategi Keberlanjutan, Perubahan Iklim dan Transisi Energi.
"Pencapaian perseroan telah mendapatkan pengakuan positif dari lembaga pemeringkat ESG Internasional. Pada 2023, skor Sustainalytics untuk risiko ESG kembali membaik menjadi 29,6 (risiko sedang) dari 36,7 (risiko tinggi). Perseroan juga mempertahankan peringkat A untuk ESG dari MSCI dan peringkat B dari CDP," tutupnya.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Medco Temukan 'Harta Karun Baru' di Sumur Ini