Sah! Jepang Kasih Utang Rp 14,5 Triliun Bangun MRT Medan Satria-Tomang
Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia kembali menggandeng Jepang dalam perluasan jalur Mass Rapid Transit (MRT) dari timur hingga barat Jakarta. Untuk proyek ini, Negeri Sakura memberikan pinjaman sebesar 140,699 miliar yen atau setara Rp14,5 triliun.
Kerja sama ini disahkan setelah Duta Besar (Dubes) Jepang untuk Indonesia, Masaki Yasushi dan Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Abdul Kadir Jailani menandatangani pertukaran nota atau E/N pada Senin (13/5/2024).
"Jepang telah mendukung perluasan jalur kereta api berkecepatan tinggi perkotaan yang menghubungkan pusat Jakarta dari utara ke selatan, yang dibuka pada tahun 2019 dengan bantuan Official Development Assistance (ODA) Jepang. Dengan pembangunan Jalur Timur-Barat MRT akan meningkatkan kapasitas angkutan penumpang ke timur, barat, selatan, dan utara," kata Dubes Masaki, Senin (13/5/2024).
"Kami akan bekerja sama secara aktif dalam menyelesaikan permasalahan penting di Indonesia, seperti mengurangi kemacetan lalu lintas di wilayah metropolitan Jakarta, memperbaiki iklim investasi, mengurangi dampak lingkungan dan memerangi perubahan iklim," tambahnya.
Kepala Perwakilan Japan International Cooperation Agency (JICA) di Indonesia, Yasui Takehiro menyebut jumlah pinjaman Rp14,5 triliun dari Jepang, yang disalurkan melalui JICA, akan digunakan untuk proyek Fase 1 Tahap 1 pembangunan jalur MRT dari Medan Satria ke Tomang, yang jaraknya sekitar 24,5 km.
Nantinya akan ada total 21 stasiun, dengan 9 stasiun berada di bawah tanah untuk jalur tersebut. Proyek ini diperkirakan selesai 2031 mendatang.
Pinjaman dari Jepang ini memiliki suku bunga 0,3%, termasuk 0,2% per tahun untuk konsultan. Sementara masa pengembalian dana selama 40 tahun, termasuk masa tenggang 10 tahun.
(tfa/wur)