Dapat Utangan Jepang Rp 14,5 T, MRT Medan Satria-Tomang Beres di 2031

Thea Arbar, CNBC Indonesia
13 May 2024 15:46
Petugas melakukan pengecekan kondisi rangkaian Ratangga MRT di area Depo MRT Lebak Bulus, Jakarta, Kamis (31/3/2022). Pemeliharaan dan perawatan menyeluruh kereta Ratangga MRT Jakarta meliputi pemeriksaan harian, bulanan dan pengecekan dan perawatan besar yang dilakukan selama 4 tahun sekali seperti overhaul atau turun mesin. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Petugas melakukan pengecekan kondisi rangkaian Ratangga MRT di area Depo MRT Lebak Bulus, Jakarta, Kamis (31/3/2022). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia mendapat kucuran dana dari Jepang untuk perluasan jalur Mass Rapid Transit (MRT) dari timur hingga barat Jakarta. Tak tanggung-tanggung, Negeri Matahari Terbit memberikan pinjaman sebesar 140,699 miliar yen atau setara Rp14,5 triliun.

Pinjaman ini akan digunakan untuk proyek Fase 1 Tahap 1 pembangunan jalur MRT dari Medan Satria ke Tomang, yang jaraknya sekitar 24,5 km. Nantinya proyek ini diperkirakan selesai 2031 mendatang.

"Proyek ini diperkirakan akan selesai pada 2031, atau sekitar 7 tahun dari sekarang," kata Yasui Takehiro, Kepala Perwakilan Japan International Cooperation Agency (JICA) di Indonesia, pada Senin (13/5/2024).

Yasui menyebut nantinya akan ada total 21 stasiun, di mana 9 stasiun berada di bawah tanah untuk jalur MRT dari timur ke barat. Pinjaman Rp14,5 triliun dari Jepang ke Indonesia tersebut akan disalurkan melalui JICA.

Pekerja mengontrol pembangunan proyek CP 201 Fase 2 MRT di kawasan Monas, Jakarta, Kamis (25/1/2024). Proyek pembangunan MRT Jakarta Fase 2 yang membentang sepanjang sekitar 11,8 kilometer dari kawasan Bundaran HI hingga Ancol Barat terus dikebut. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)Foto: Pekerja mengontrol pembangunan proyek CP 201 Fase 2 MRT di kawasan Monas, Jakarta, Kamis (25/1/2024). Proyek pembangunan MRT Jakarta Fase 2 yang membentang sepanjang sekitar 11,8 kilometer dari kawasan Bundaran HI hingga Ancol Barat terus dikebut. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Pekerja mengontrol pembangunan proyek CP 201 Fase 2 MRT di kawasan Monas, Jakarta, Kamis (25/1/2024). Proyek pembangunan MRT Jakarta Fase 2 yang membentang sepanjang sekitar 11,8 kilometer dari kawasan Bundaran HI hingga Ancol Barat terus dikebut. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Namun pinjaman dari Jepang ini memiliki suku bunga 0,3%, termasuk 0,2% per tahun untuk konsultan. Sementara masa pengembalian dana selama 40 tahun, termasuk masa tenggang 10 tahun.

Selain itu, ada Persyaratan Khusus untuk Kemitraan Ekonomi (STEP) akan diberlakukan untuk proyek ini. Teknologi Jepang nantinya juga akan digunakan untuk membangun konstruksi terowongan bawah tanah, sarana perkeretaapian, dan sistem sinyal.

STEP sendiri adalah persyaratan pemanfaatan teknologi Jepang yang sudah ditetapkan sejak Juli 2002 sebagai bantuan nyata Jepang ke negara-negara berkembang.


(tfa/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jepang Baru Suntik Modal MRT Fase 3 di Jalur Medan Satria-Tomang

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular