Waduh! Harga Beras Naik Lagi, Ini Penyebabnya

Martyasari Rizky, CNBC Indonesia
13 May 2024 11:14
Lima hari menjelang Puasa Ramadan, harga sejumlah bahan pokok penting terpantau stabil tinggi, setelah mengalami kenaikan sejak satu bulan lalu.  (CNBC Indonesia/Martya Sari)
Foto: Lima hari menjelang Puasa Ramadan, harga sejumlah bahan pokok penting terpantau stabil tinggi, setelah mengalami kenaikan sejak satu bulan lalu. (CNBC Indonesia/Martya Sari)

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyebut harga beras masih berada di atas Harga Acuan Penjualan (HAP) dan Harga Eceran Tertinggi. (HET) Hal ini berdasarkan pantauan harga yang dilakukan Bapanas sampai dengan 11 Mei 2024 kemarin.

Deputi Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi Bapanas Nyoto Suwignyo mengatakan, terkait pantauan harga sampai dengan 11 Mei 2024 menunjukkan. ada beberapa komoditas yang harganya sudah di atas HAP dan HET diantaranya adalah beras.

"Kalau dilihat beras itu kecenderungannya naik atau merah, itu terutama di daerah zona 3. Di zona 3 untuk beras medium itu pada posisi kenaikannya 25%. Ini terjadi karena zona 3 bukan daerah yang penghasil beras, sehingga ada proses dan distribusi yang membutuhkan waktu. Ini faktor kenapa zona 3 relatif tinggi," jelas Nyoto dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah, Senin (13/5/2024).

Jika mengacu ketentuan HET, pembagian wilayah atau zona harga adalah Zona 1 yang meliputi Jawa, Lampung, Sumsel, Bali, NTB, dan Sulawesi. Sementara, Zona 2 meliputi Sumatra selain Lampung dan Sumsel, NTT, dan Kalimantan. Dan, zona 3 meliputi Maluku dan Papua.

Adapun kenaikan beras medium di atas HET, kata dia, besarannya hanya 6%.

"Itu karena penyesuaian relaksasi belum begitu lama, sehingga masih perlu sosialisasi secara masif.  Waktu nya mungkin pas GPM (gerakan pangan murah)," lanjutnya.

"Atau, bantuan pangan yang sebenarnya masih ada di April ini harus digelontorkan, sehingga bisa menurunkan harga di tingkat pemain atau konsumen medium," sambung dia.

Sedangkan untuk beras premium di zona 1, ungkapnya, hanya naik 1,14% dibandingkan bulan sebelumnya. Menurut dia, persoalan ini hanya perlu diantisipasi dengan penggelontoran beras SPHP sedikit, dan ada juga beberapa wilayah yang distribusinya masih kurang.

"Selain beras, ada juga komoditas lain yang diwaspadai, yakni bawang merah, gula konsumsi, minyak goreng curah dan beras premium," pungkasnya.


(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ternyata Ini Alasan HET Beras Premium Naik Rp1.000/ Kg

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular