Jokowi Sebut Dana Stunting Jadi Pagar Puskesmas, BGS Lakukan Ini

Martyasari Rizky, CNBC Indonesia
08 May 2024 20:45
Budi Gunadi Sadikin dalam acara Talk show B20 Summit di BNDCC Nusa Dua Bali, Minggu (13/11/2022). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Budi Gunadi Sadikin dalam acara Talk show B20 Summit di BNDCC Nusa Dua Bali, Minggu (13/11/2022). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin merespons pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi), terkait efisiensi dan ketepatan penggunaan anggaran pencegahan stunting supaya tidak menjadi pagar Puskesmas.

Budi mengakui bahwa porsi anggaran yang disiapkan pemerintah untuk mengentaskan stunting nilainya cukup besar. Sehingga ia menyebut ada tantangan agar penganggaran tersebut bisa tepat sasaran.

"Memang anggaran stunting dari pemerintah itu sebenarnya cukup besar, bagaimana kita bisa memanfaatkannya dengan efektif itu tantangannya, dan kaku kan birokrasi ini spendingnya kemana, seperti apa pelaporannya," kata Budi Gunadi saat ditemui wartawan di Kantor DPN Apindo Jakarta, Rabu (8/5/2024).

Sementara itu, Budi melihat program pencegahan stunting yang dilakukan oleh Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) merupakan program yang patut ditiru pemerintah, utamanya dalam pemanfaatan anggaran.

Bukan tanpa sebab, Budi menilai Apindo bisa lebih mumpuni dalam mengentaskan stunting, meski anggaran yang dimiliki Apindo jauh lebih terbatas. Ia menyebut Apindo justru mampu meraup hasil yang dapat diperhitungkan, dibandingkan dengan hasil kerja pemerintah daerah.

"Itu kenapa kita disini senang sekali bisa kerjasama dengan Apindo, karena ini bisa jadi pembanding bagi kita, punya anggaran sebesar ini (besar) hasilnya sebesar ini (kecil), sedangkan Apindo anggarannya sebesar ini (kecil) hasilnya ternyata besar sekali. Kita bisa belajar dengan Apindo," ujarnya.

Untuk itu, Budi meminta Apindo meningkatkan ekspansi program Gerakan Anak Sehat Kolaboratif Inklusif Pengusaha Indonesia (GAS KIPAS) agar dapat menjangkau 10.000 atau lebih Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) dari sebelumnya, yang mana pada tahun 2024 ini ia menargetkan sebanyak 1.000 Posyandu.

"Tolong bantu saya replicate this model, kan mau 1.000 (Posyandu). Gimana kalau 10.000 (Posyandu)?" ujar Budi kepada Apindo.

Di sisi lain, Budi juga meminta Apindo untuk tetap fokus dalam menjalankan program ini di lima provinsi di Pulau Jawa, dari total perluasan ekspansi tahun ini sebanyak 12 provinsi.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Apindo Shinta Widjaja Kamdani menyebutkan bahwa pihaknya memang akan melakukan perluasan program pencegahan stunting melalui GAS KIPAS.

"Jadi basically kita melihat bahwa untuk scale berikutnya ini kan kita mau ekspansi ya untuk 12 provinsi. Bisa jadi 10.000 (Posyandu), bisa jadi 100.000 (Posyandu) kan naik terus kan," ucap Shinta.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article RI Jadi Negara Maju Kalau Gaji Karyawan Rp15 Juta/Bulan, Bisa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular