Menkes BGS Blak-Blakan Soal Rencana Impor Dokter Asing

Rosseno Aji Nugroho, CNBC Indonesia
07 August 2024 14:20
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memberikan keterangan kepada wartawan setelah menghadiri Rapat Kerja dengan Komisi IX DPR di ruang rapat Komisi IX DPR, Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (3/7/2024). (CNBC Indonesia/Rindi Salsabilla)
Foto: Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memberikan keterangan kepada wartawan setelah menghadiri Rapat Kerja dengan Komisi IX DPR di ruang rapat Komisi IX DPR, Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (3/7/2024). (CNBC Indonesia/Rindi Salsabilla)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (BGS) buka-bukaan soal alasan Indonesia berencana mendatangkan dokter asing. Dia mengatakan jumlah dokter di Indonesia masih kurang, sehingga banyak pasien yang tidak tertangani.

Budi mencontohkan pasien penyakit jantung. Dia menyebut ada 300 ribu pasien jantung yang meninggal tiap tahun karena tak tertangani.

"Pasien penyakit jantung meninggal 300 ribu setahun, karena sebagian besar kurang dokternya," kata Budi dalam wawancara dengan CNBC Indonesia, dikutip Rabu, (7/8/2024).

Budi mengatakan kondisi kekurangan dokter di Indonesia ini butuh solusi jangka panjang, namun juga butuh solusi cepat. Dia mengatakan mendatangkan dokter dari luar negeri adalah solusi cepat dan jangka pendek yang bisa diambil pemerintah.

Budi menuturkan pemerintah pertama ingin mendatangkan dokter berkebangsaan Indonesia yang selama ini bekerja di luar negeri. Dia bilang selama ini ada banyak dokter asal Indonesia yang menempuh pendidikan di luar negeri, namun sulit bekerja di tanah air karena aturan yang ribet.

"Jadi kalau kita punya teman di Stanford atau Harvard Medical School dulu tidak boleh langsung praktik tuh, sekarang udah boleh," kata dia.

Namun, kata dia, jumlah dokter asal Indonesia itu tidak banyak. Dia memperkirakan jumlahnya hanya mencapai ribuan orang. Sementara, jumlah pasien yang harus ditangani sangat besar. Karenanya, Budi memutuskan untuk mengimpor dokter-dokter negara lain.

"Daripada ada pasien meninggal kita enggak lakukan sesuatu, kan dosa, makanya itu kita cari. Ada enggak dokter-dokter asing yang bisa masuk untuk bantu? Negara seperti Kuba, Rusia dan India yang mungkin kelebihan jumlah dokter," kata dia.

Budi mengatakan pemerintah tentu akan berhati-hati dalam melakukan kebijakan ini. Dia bilang dokter yang boleh berpraktik haruslah dokter terbaik.

"Sehingga bisa untuk sementara, kan? Yang penting kan jangan sampai jutaan orang ini meninggal," kata dia.

Budi mengatakan mendatangkan dokter dari luar negeri ini hanyalah kebijakan sementara. Pemerintah akan melakukan reformasi pendidikan dokter agar jumlah lulusannya semakin banyak. Ketika dokter dari Indonesia sudah banyak, kata dia, maka pemerintah bisa memulangkan dokter-dokter asing tersebut.

"Nanti kan secara bertahap sambil kita produksi dokter spesialis lebih banyak, mereka bisa kembali pulang," ungkap BGS.


(rsa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article RI Jadi Negara Maju Kalau Gaji Karyawan Rp15 Juta/Bulan, Bisa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular