
Vietnam Dibayangi 'Petaka' Baru Gegara Elektronik, Ini Penampakannya
Petaka sampah elektronik menerjang Ibu Kota Vietnam, Ho Chi Minh, masyarakat terus berpikir mencari solusi untuk mendaur ulang elektronik yang tak terpakai.

Patung kepala Buddha diletakkan di atas perangkat elektronik bekas di Pasar Nhat Tao, pasar daur ulang informal terbesar di Kota Ho Chi Minh, Vietnam, pada Rabu, (31/1/2024). Petaka sampah elektronik menerjang Ibu Kota Vietnam, Ho Chi Minh, masyarakat terus berpikir mencari solusi untuk mendaur ulang elektronik yang tak terpakai. (AP Photo/Jae C. Hong)

Menurut penelitian UNITAR dan PBB, limbah elektronik telah mencapai 62 juta metrik ton pada tahun 2022, dengan perkiraan peningkatan menjadi 82 juta metrik ton pada tahun 2030. Vietnam, sebagai negara di kawasan Asia Tenggara, memiliki Undang-Undang yang mengatur penanganan limbah elektronik. (AP Photo/Jae C. Hong)

Vietnam menyusun rencana nasional pengelolaan limbah elektronik pada tahun 2020. Mereka menetapkan target untuk mengumpulkan dan mengolah 70 persen limbah elektronik pada tahun 2025. Selain itu, Vietnam juga berupaya mengintegrasikan pekerja informal ke dalam sistem formal untuk memberikan perlindungan yang lebih baik bagi mereka. (AP Photo/Jae C. Hong)

Bahkan limbah elektronik terlihat berserakan di jalanan pasar daur ulang informal terbesar di Kota Ho Chi Minh. Di Vietnam, para pekerja pengumpul sampah berkeliling dari rumah ke rumah warga untuk mengumpulkan sampah elektronik yang masih bisa diselamatkan dari tempat sampah di sudut-sudut jalan. (AP Photo/Jae C. Hong)

Para pekerja pengumpul sampah informal biasanya mendapatkan jumlah sampah yang cukup untuk membuat daur ulang menjadi hemat biaya dengan menunggu orang lain membawa sampah elektronik kepada mereka. (AP Photo/Jae C. Hong)