
Bukan Beras dan Daging, Ini Penyebab Inflasi Lebaran 2024

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi April 2024 mencapai 0,25% secara bulanan (month to month). Adapun, inflasi tahunannya mencapai 3,0% (yoy) dan secara tahun kalender sebesar 1,19% (ytd).
Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengungkapkan inflasi April yang bertepatan dengan lebaran ternyata lebih rendah dibandingkan inflasi bulan Maret 2024 yang bertepatan dengan awal Ramadan.
"Inflasi pada April ini juga lebih rendah dibanding inflasi pada periode yang sama 3 tahun sebelumnya yaitu pada April 2023, Mei 2022 dan Mei 2021," ungkap Amalia dalam rilis BPS, Kamis (2/5/2024).
Inflasi yang rendah ini dipicu oleh deflasi pada kelompok harga bergejolak setelah mengalami inflasi selama 7 bulan berturut-turut. Amalia pun menambahkan andil inflasi pada April 2024 ini adalah kelompok transportasi yaitu 0,12%.
"Ini lebih tinggi dibandingkan andilnya pada bulan lalu yang hanya 0,01%," kata Amalia.
Sementara itu, kalau dilihat pada kelompok makanan, minuman dan tembakau pada April memberikan andil deflasi 0,01%. Hal ini berbeda dari bulan lalu yang justru menjadi penyumbang inflasi terbesar.
"Selanjutnya jika ditelusuri lebih lanjut komoditas transportasi penyumbang terbesar pada momen Lebaran 5 tahun terakhir," paparnya.
Menurut Amalia, tingginya andil transportasi pada 2024 disebabkan oleh komoditas tarif udara dan tarif antarkota.
(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Inflasi Tertinggi RI Terjadi di Sumenep, 2 Kali Nasional!