Foto Internasional

'Neraka Bolong' Serang Tetangga RI, Lahan Kering-Panen Terancam Gagal

Reuters, CNBC Indonesia
Rabu, 01/05/2024 05:25 WIB

Cuaca panas ekstrem yang melanda Filimpina membuat para patani dihantui terjadninya gagal panen.

1/6 Panas ekstrem dijadi ancaman yang menyebabkan gagal panen. (REUTERS/Eloisa Lopez)

Gelombang panas ekstrem yang tengah melanda FIlipina membuat para petani mengalami keresahan lantaran suhu pada negara tersebut atas rata-rata membahayakan tanaman dan mata pencaharian mereka. (REUTERS/Eloisa Lopez)

2/6 Panas ekstrem dijadi ancaman yang menyebabkan gagal panen. (REUTERS/Eloisa Lopez)

Piling Payuyao (64), seorang petani di Candaba, utara Manila, mengatakan bahwa kenaikan suhu telah mempengaruhi hasil panennya secara signifikan. (REUTERS/Eloisa Lopez)

3/6 Panas ekstrem dijadi ancaman yang menyebabkan gagal panen. (REUTERS/Eloisa Lopez)

“Saat cuaca sangat panas, kita tidak bisa menghasilkan buah dan sayuran dengan kualitas yang baik. Itu adalah efek dari panas. Petani harus merugi karena harga yang rendah karena kualitas yang buruk,” kata Puyayo seperti dikutip dari Reuters. (REUTERS/Eloisa Lopez)

4/6 Panas ekstrem dijadi ancaman yang menyebabkan gagal panen. (REUTERS/Eloisa Lopez)

Peramal cuaca di negra itu mengatakan suhu di wilayah ibu kota bisa melonjak hingga 37 derajat Celcius (98,6 derajat Fahrenheit) dalam dua hari ke depan menurut badan cuaca negara tersebut. (REUTERS/Eloisa Lopez)

5/6 Panas ekstrem dijadi ancaman yang menyebabkan gagal panen. (REUTERS/Eloisa Lopez)

Hilario Pamintuan, seorang petani yang menanam buah-buahan dan sayur-sayuran, mengatakan hasil panennya tidak akan sebesar panen sebelumnya karena panas yang berlebihan. Dia memperkirakan akan mendapat kerugian besar dari investasinya setelah terpaksa menjual hasil panennya dengan harga lebih rendah. (REUTERS/Eloisa Lopez)

6/6 Panas ekstrem dijadi ancaman yang menyebabkan gagal panen. (REUTERS/Eloisa Lopez)

Sementara, badan cuaca negara tersebut mengatakan indeks panas – suhu sebenarnya yang dirasakan oleh tubuh termasuk kelembaban relatif – diperkirakan akan tetap pada rekor 45 derajat Celcius (113 derajat Fahrenheit), dalam kisaran yang dianggap “berbahaya” jika kondisi dapat terjadi. memicu serangan panas dari paparan yang terlalu lama. (REUTERS/Eloisa Lopez)