Internasional

Geger PM India Modi Hina Umat Muslim, Sebut Penyusup & Banyak Anak

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
24 April 2024 09:59
The Prime Minister of India Narendra Modi greets the performers when arriving at VVIP Terminal of Soekarno Hatta Airport, Banten, Thursday (7/9/2023). Media Center of The ASEAN Summit 2023/Raisan Al Farisi/aww/Intan. 

 *** Local Caption *** Perdana Menteri India Narendra Modi menyapa penari saat tiba di Terminal VVIP Bandara Soekarno Hatta, Banten, Kamis (7/9/2023). Media Center KTT ASEAN 2023/Raisan Al Farisi/aww.
Foto: PM India Narendra Modi (ANTARA FOTO/RAISAN AL FARISI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi membuat heboh. Ia disebut melakukan ujaran kebencian ke umat Muslim di tengah panasnya pemilihan umum (pemilu) India.

Partai oposisi India menyebutnya telah mendeskriditkan umat Islam dan menyebut mereka sebagai "penyusup". Ia bahkan menggunakan beberapa retorikanya menghasut mengenai agama minoritas India itu, guna kepentingan menggalang suara.

Mengutip NBC dan AFP, hal ini setidaknya terungkap kala Modi berada dalam rapat umum di negara bagian Rajasthan Minggu. Ia mengatakan jika lawannya Partai Kongres, yang berkuasa, maka "umat Islam mempunyai hak utama atas sumber daya negara".

"Jika mereka kembali berkuasa, partai tersebut akan mengumpulkan semua kekayaan Anda dan mendistribusikannya kepada mereka yang memiliki lebih banyak anak," kata diyakini merujuk Muslim yang disambut tepuk tangan massa, dikutip Rabu (24/4/2024).

"Mereka akan membagikannya kepada para penyusup.... Apakah menurut Anda uang hasil jerih payah Anda harus diberikan kepada penyusup?" tambah pemimpin parati Hindu konservatif Bharatiya Janata, itu.

Juru Bicara Partai Kongres Abhishek Manu Singhvi menyebut pertanyaan Modi sangat tidak menyenangkan. Partainya ujar dia, telah meminta tindakan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) India UNTUK mengawasi itu.

Model kode etik KPU India sebenarnya telah melarang kandidat untuk "menarik perasaan kasta atau komunal" untuk mendapatkan suara. Aktivitas ini memperburuk ketegangan agama di negeri itu.

"Modi hari ini menyebut Muslim sebagai penyusup dan orang-orang yang memiliki banyak anak," kata eorang anggota parlemen Muslim dan presiden partai All India Majlis-e-Ittehad-ul-Muslimeen, Asaduddin Owaidi.

"Sejak tahun 2002 hingga hari ini, satu-satunya jaminan Modi adalah melakukan pelecehan terhadap umat Islam dan mendapatkan suara," kecamnya.

India sendiri sebenarnya adalah negara sekuler. Namun sejak partai Modi berkuasa di 2014 dan melanjutkannya di 2019, ketegangan antar agama menjadi persoalan yang kerap terjadi di India.

Kelompok hak asasi manusia mengatakan bahwa serangan terhadap kelompok minoritas menjadi lebih berani di bawah kepemimpinan Modi. Puluhan warga Muslim digantung oleh massa Hindu atas tuduhan memakan daging sapi atau menyelundupkan sapi, hewan yang dianggap suci bagi umat Hindu.

Bisnis Muslim diboikot, rumah dan bisnis mereka dibuldoser, dan tempat ibadah dibakar. Beberapa seruan terbuka telah dibuat atas genosida yang mereka lakukan.

Perlu diketahui, pernyataan Modi pada hari Minggu soal Muslim sendiri, didasarkan pada pernyataan PM Manmohan Singh dari Partai Kongres, yang berkuasa di 2006. Singh mengatakan bahwa kasta, suku, perempuan yang lebih rendah di India, dan "khususnya minoritas Muslim" harus diberdayakan untuk ikut serta dalam pembangunan negara secara setara.

"Mereka harus mempunyai klaim pertama atas sumber daya," kata Singh kala itu yang kemudian diklarifikasi bahwa kalimat itu merujuk pada semua kelompok yang kurang beruntung.

Umat Hindu merupakan 80% dari 1,4 miliar penduduk India, sementara 200 juta penduduk Muslim di negara itu berjumlah 14%. Data resmi menunjukkan bahwa tingkat kesuburan di kalangan umat Islam telah menurun.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Modi Pede Menang Lagi Pemilu India, Jadi Perdana Menteri 3 Periode

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular